Kombinasi Serai (Cimbopogon nardus L. Rendle ) dan Kulit Semangka (Citrullus lanatus ) dalam Produksi Eco-enzyme Menggunakan Konsep Zero Waste Sebagai Pupuk Organik

Authors

  • Reka Kartika Program Studi Kimia, Universitas Negeri Padang , Indonesia
  • Desy Kurniawati Program Studi Kimia, Universitas Negeri Padang , Indonesia

Keywords:

Eco-enzyme, Sampah Organik, Zero Waste, NPK

Abstract

Eco-enzyme adalah hasil dari proses fermentasi cair yang memanfaatkan sampah organik. Mereka membersihkan lantai, menjaga sayur-buahan dan sayur-sayuran tetap bersih, dan juga berfungsi untuk menghilangkan serangga dan pupuk tanaman. Penggunaan eco-enzyme untuk mengolah sampah organik membantu mengurangi jumlah sampah organik yang berakhir di tempat pembuangan akhir. Dengan perbandingan 3:1:10 antara kulit buah, gula, dan air, pembuatan eco-enzyme mengikuti prinsip zero waste. Eco-enzyme biasanya memiliki bau asam yang kuat, tetapi tetap menghasilkan bau buah yang segar. Biasanya, produk akhir eco-enzyme berwarna coklat tua. Menurut penelitian, eco-enzyme yang dibuat dari limbah organik seperti serai dan kulit semangka memiliki pH 3–5, warna coklat kekuningan, dan bau segar dan asam. Untuk berbagai perbandingan (1:2, 2:1, 3:0, 0:3, dan 1,5:1,5), kandungan nitrogen pada eco-enzyme adalah 1,08%, 0,94%, 0,81%, 1,94%, dan 0,19%, menurut pengujian NPK. Semua variabel menerima hasil uji fosfor yang positif, dan setiap sampel juga mengandung kalium. Eco-enzyme dari limbah buah tetap berguna sebagai pembersih dan desinfektan, tetapi kurang efektif sebagai pupuk cair berdasarkan hasil nilai NPK.

 

Downloads

Published

25-08-2024

How to Cite

Kartika, R., & Kurniawati, D. (2024). Kombinasi Serai (Cimbopogon nardus L. Rendle ) dan Kulit Semangka (Citrullus lanatus ) dalam Produksi Eco-enzyme Menggunakan Konsep Zero Waste Sebagai Pupuk Organik. Jurnal Pendidikan Tambusai, 8(2), 29481–29490. Retrieved from http://jptam.org/index.php/jptam/article/view/18899

Issue

Section

Articles of Research

Citation Check