Eksistensi Alat Musik “Lagia” Dalam Seni Pertunjukan Pada Masyarakat Nias
Keywords:
Nias, Lagia PertunjukanAbstract
Masyarakat pulau Nias yang terkenal di Sumatera Utara dengan adat istiadat dan budaya yang masih terjaga sampai sekarang. Masyarakat Nias memiliki beragam alat musik yang unik dan sering digunakan dalam berbagai pertunjukan yang ada di pulau Nias seperti dalam pentas seni, upacara sakral, acara pernikahan dan masih banyak lagi. Namun dari banyaknya alat musik tersebut ada satu alat musik yang sudah lama terbengkalai dan hampir punah yaitu lagia alat musik ini sebenarnya cukup unik baik dari bentuk dan cara memainkannya. Namun yang menjadi pertanyaannya jika alat musik lagia ini unik kenapa bisa terbengkalai? Nah setelah penulis melakukan penelitian tentang alat musik lagia ini memperoleh kesimpulan bahwa lagia termasuk alat musik yang susah diproduksi dan juga susah cara memainkannya karena harus menggunakan air liur untuk membasahi busur yang merupakan alat gesek senar pada alat musik lagia. Alat musik lagia dapat kita lihat bentuk wujud aslinya di Museum pusaka Nias.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
Citation Check
License
Copyright (c) 2024 Hendrik Leonard Simanjuntak, Merdiani Gulo, Hati Nurani, Prayer Gultom

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work’s authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal’s published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).