Rurun Merga Silima dalam Etnik Batak Karo : Kajian Semiotika Sosial
Keywords:
Semiotika Sosial, Rurun Merga Silima dalam Etnik Batak KaroAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk (1). Mendeskripsikan rurun merga silima dalam etnik Batak Karo. (2). Mendeskripsikan fungsi rurun merga silima dalam etnik Batak Karo. (3). Mendeskripsikan makna rurun merga silima dalam etnik Batak Karo. Teori yang digunakan dalam penelitian ini merupakan teori semiotika sosial oleh Pateda. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode kualitatif. Adapun hasil yang didapatkan penulis dari penelitian ini adalah rurun merga silima dalam etnik Batak Karo antara lain sebagai berikut: untuk Karo-karo memiliki 17 sub merga, masing-masing memiliki rurun merga yaitu sekali Riong, kemit Logos, samura Tabong, sitepu Ganding, sinulingga Mangkok, sinuraya Tabong, sinuhaji Logos, sinukaban Cinor, surbakti Gajah, kacaribu Mitut, barus Cinor, bukit Logos, kaban Cinor, ujung Logos, purba Lagat, ketaren Kolam dan gurusinga Pabelo. Untuk Ginting memiliki 16 sub merga, masing-masing memiliki rurun merga yaitu babo Gajut, sugihen Nangkul, suka Mburak, beras Mbayak, anjartambun Kapor, garamata Mburak, jandibata Canggah, pase Gudam, munte Mburak, manik Mangat, sinusinga Mburak, seragih Mburak, jawak Lajor, tumangger Lajor, capah Ciak dan gurupatih Gurah. Untuk Tarigan memiliki 14 sub merga, masing-masing memiliki rurun merga yaitu bondong Batu, jampang Lumbung, gersang Mondan, gana-gana Gombong, pekan Kawas, tambak Turah, purba Batu, sibero Batu, silangit Segar, tegur Batu, tambun Mondan, tua Mondan, gerneng Kawas, dan tendang Kawas. Untuk Sembiring memiliki 19 sub merga, masing-masing memiliki rurun merga yaitu kembaren Ropo, keloko Daram, sinulaki Rontang, sinupayung Ropo, brahmana Kawar, pandia Gobang, colia Kuliki, gurukinayan Pagoh, keling Gawah, pelawi Talah, depari Togong, busuk Jambe, bunuaji Baji, meliala Jemput, maha Pasir, muham Bugan, pandebayang Jemput, sinukapur Bugan dan tekang Jambe. Dan perangin-angin memiliki 18 sub merga, masing-masing memiliki rurun merga yaitu mano Mundong, sebayang Rabun, pencawan Jambor, sinurat Tangko, perbesi Rabun, ulunjandi Ramban, penggarun Guni, pinem Jaren, uwir Sagu, laksa Batonggan, singarimbun Kerangen, keliat Teger, kacinambun Njorang, bangun Teger, tanjung Tuluk, manjerang Batok, namohaji Gudong dan sukatendel Gantang. Fungsi rurun merga silima dalam etnik Batak Karo yaitu memudahkan memanggil seseorang dan pengenalan asal-usul merga seseorang. Makna rurun merga silima dalam etnik Batak Karo berupa pengenalan karakter dari merga seseorang.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
Citation Check
License
Copyright (c) 2024 Edi Depari
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work’s authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal’s published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).