Panaek Bungkulan Pada Etnik Batak Angkola/Mandailing: Kajian Kearifan Lokal

Authors

  • Pelix Gabriel Gultom Universitas Sumatera Utara, Indonesia
  • Ramlan Damanik Universitas Sumatera Utara, Indonesia
  • Jekmen Sinulingga Universitas Sumatera Utara, Indonesia
  • Warisman Sinaga Universitas Sumatera Utara, Indonesia
  • Asriaty R. Purba Universitas Sumatera Utara, Indonesia

Keywords:

Kearifan Lokal, Panaek Bungkulan, Etnik Batak Angkola/Mandailing

Abstract

Artikel ini berjudul “Panaek Bungkulan Pada Etnik Batak Angkola/Mandailing: Kajian Kearifan Lokal”. Adapun tujuan dari artikel ini adalah untuk mendeskripsikan tahapan pada panaek bungkulan, dan mendeskripsikan nilai kearifan lokal pada panaek bungkulan. Dalam penulisan artikel ini, metode yang digunakan adalah metode kualitatif deskriptif. Teori yang digunakan dalam artikel ini adalah teori kearifan lokal yang dikemukakan oleh Robert Sibarani. Berdasarkan hasil penelitian, terdapat beberapa tahapan dalam pelaksanaan panaek bungkulan yang dimulai dari musyawarah kaum kerabat, megundang pihak dalihan natolu(pihak mora,kahanggi an boru),peletakan batu pertama,mengoleskan santan ke bubungan kayu, membungkus bubungan kayu dengan ulos abit godang, menaikkan bubungan kayu, menaikkan pisang, menaikkan tebu, menaikkan kelapa, menaikkan kundur, menanam pohon pisang, dan makan bersama. Dan terdapat 11 nilai kearifan lokal pada panaek bungkulan yaitu kesopansantunan, kesetiakawanan sosial, komitmen, rasa syukur, kerja keras, disiplin, pelestarian dan kreativitas budaya, dan peduli lingkungan.

Downloads

Published

14-10-2024

How to Cite

Gultom, P. G., Damanik, R., Sinulingga, J., Sinaga, W., & Purba, A. R. (2024). Panaek Bungkulan Pada Etnik Batak Angkola/Mandailing: Kajian Kearifan Lokal. Jurnal Pendidikan Tambusai, 8(3), 41437–41443. Retrieved from http://jptam.org/index.php/jptam/article/view/20149

Issue

Section

Articles of Research

Citation Check