The Comparative Perspectives Of Muhammad Naquib Al-Attas and Ismail Raji Al-Faruqi On The Islamization Of Science
DOI:
https://doi.org/10.31004/jptam.v8i3.23051Keywords:
Islamisasi sains, Muhammad Naquib al-Attas, Ismail Raji al-Faruqi, Pendidikan Islam, Integrasi IlmuAbstract
Artikel ini membahas perbandingan pemikiran Islamisasi Sains perspektif Muhammad Naquib al-Attas dan Ismail Raji al-Faruqi, dua tokoh besar yang menawarkan pendekatan berbeda untuk mengintegrasikan ilmu pengetahuan modern dengan nilai-nilai Islam. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis dan membandingkan gagasan kedua tokoh dalam aspek pendekatan, proses islamisasi, konsep pendidikan, serta relevansi dalam konteks kontemporer. Penelitian ini menggunakan metode Kajian Pustaka dengan menganalisis karya-karya utama dan literatur pendukung dari kedua pemikir. Hasil penelitian menunjukkan bahwa al-Attas menekankan pentingnya integrasi sains dengan wahyu dan moralitas berbasis tauhid, sementara al-Faruqi menawarkan langkah-langkah sistematis untuk merekonstruksi ilmu pengetahuan sesuai pandangan dunia Islam. Tulisan ini relevan untuk memahami bagaimana Islamisasi sains dapat menjawab tantangan modernitas dan sekularisme.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
Citation Check
License

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work’s authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal’s published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).