Proses Islamisasi dan Akulturasi Budaya Cina (Asia Timur) di Nusantara
Keywords:
Islamisasi, Akulturasi Budaya Cina, NusantaraAbstract
Asia timur merupakan wilayah Asia yang mencakup negara Korea, Jepang dan Cina. Tiga wilayah tersebut memiliki cacatan sejarah yang menarik dari zaman prasejarah hingga masa modern dengan berkembang pesat dan majunya kebudayaan masyarakat di wilayah tersebut. Dominasi pekerjaan yang dilakukan oleh ke tiga bangsa tersebut adalah perdagangan dan pelayaran, antara perdagangan dan pelayaran erat kaitan dengan negara-negara pada zaman kuno untuk sekedar singgah maupun melakukan transaksi perdagangan bahkan untuk menyebarkan suatu agama. Agama-agama dibawa oleh para pemuka agama melalui perdagangan seperti halnya proses islamisasi di Nusantara (Indonesia) yang diketahui di sebarkan melalui beberapa proses penyebaran, adapun proses akulturasi yang dilakukan para pemuka agama untuk memasukkan unsur buaya dan Islam sehingga mudah diterima oleh masyarakat. Selain bentuk akulturasi budaya lokal, terdapat akulturasi budaya Cina sebagai negara bagian Asia Timur dengan agama Islam yang sangat menarik untuk dibahas
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
Citation Check
License
Copyright (c) 2024 Moh.Ansori

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work’s authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal’s published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).