Legenda Hau Sisada-Sada di Desa Tapian Nauli Tolu : Kajian Folklor

Authors

  • Robin M Silaban Universitas Sumatera Utara, Indonesia
  • Herlina Herlina Universitas Sumatera Utara, Indonesia
  • Warisman Sinaga Universitas Sumatera Utara, Indonesia
  • Jekmen Sinulingga Universitas Sumatera Utara, Indonesia
  • Flansius Tampubolon Universitas Sumatera Utara, Indonesia

Keywords:

Folklo, Analisis Struktur, Fungsi, Legenda Hau Sisada-Sada

Abstract

Artikel ini berjudul “Legenda Hau Sisada-sada di Desa Tapian Nauli : Kajian Folklor”, tujuan penulisan artikel ini adalah untuk menganalisis unsur-unsur intrinsik dan fungsi dari legenda Hau Sisada-sada. Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah metode deskriptif kualitatif dengan teknik penelitian lapangan dengan metode observasi, wawancara, dan kepustakaan. Penelitian ini menggunakan teori struktur yang dikemukakan oleh Nurgiantoro dan Teori fungsi yang di kemukakan oleh W.R Bascom. Tema dalam legenda ini adalah “Cinta terlarang”. Seorang raja yang jatuh cinta kepada seorang perempuan yang masih ada ikatan keluarga. Alur yang digunakan dalam legenda ini adalah Alur maju mundur. Latar/setting yang terdapat pada legenda yaitu: Latar tempat meliputi: Desa Parpatihan Kecamatan Sipahutar, Parembasan Aek Nauli Parpatihan, Harangan (hutan), . Latar waktu yaitu: Pada tahun 1600, pada zama dahulu dan malam hari. Perwatakan dalam legenda Hau Sisada-sada yaitu: Pangumban Bosi Simanjuntak (Patuh terhadap adat istiadat), Sarmina Gokmauli (Keras kepala), Raja Padoha Manalu (Suka memaksakan kehendak), Ompung Parmoncat Babiat (Baik), Marga Sembiring (Mementingkan diri sendiri). Sudut pandang yang digunakan penulis adalah sudut pandang orang ketiga. Gaya bahasa menggunakan gaya bahasa Sarkasme yaitu gaya bahasa yang bersifat menyakiti hati, kasar, dan keras. Amanat dalam legenda Hau Sisada-sada yakni: Jangan terlalu memaksakan kehendak, Pentingnya memastikan sebuah tindakan karena jika ceroboh akan menimbulkan malapetaka. Fungsi folklor dari legenda Hau Sisada-sada yaitu: Sebagai sistem proyeksi, Sebagai alat pendidikan, Alat penekan atau pemaksa perilaku masyarakat dan pengendalian masyarakat

 

Downloads

Published

29-12-2024

How to Cite

Silaban, R. M., Herlina, H., Sinaga, W., Sinulingga, J., & Tampubolon, F. (2024). Legenda Hau Sisada-Sada di Desa Tapian Nauli Tolu : Kajian Folklor. Jurnal Pendidikan Tambusai, 8(3), 50987–50991. Retrieved from http://jptam.org/index.php/jptam/article/view/24011

Issue

Section

Articles of Research

Citation Check