Dimensi Ilahiyah dalam Doktrin Metafisik: Pemikiran Seyyed Hossein Nasr

Authors

  • Afnida Nengsih Islam, Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang, Indonesia

Keywords:

Rekonsiliasi Akliyah Zaukiyah, Illuminasi Batin, Pengalaman Spiritual

Abstract

Tulisan ini mendiskripsikan pemikiran Seyyed Hossein Nasr sebagai tokoh yang mengkaji gambaran penting tentang pentingnya aspek ketuhanan dalam kehidupan manusia, ditinjau secara filosofis. Konsep ini merupakan problema solving bagi masyarakat Barat khususnya, dan manusia secara umum. Tulisan menggunakan menggunakanmetode penelitian Library Research untuk mengumpulkan data dari berbagai sumber yang didapatkan mengenai Pemikiran Seyyed Hossein Nasr tentang Dimensi Ilahiyah dakam Doktrin Metafisik.  Nasr ini mampu memunculkan paradigma baru terhadap masyarakat Barat agar kembali menggunakan dimensi batin serta doktrin metafisik sebagai spirit (ruh) dari semua realitas, yang mengkedepankan tiga argumen teori filsafat metafisika yaitu ; wahdat al wujud, tasykik al-wujud dan ashlah al-wujud. Aspek keIlahian (Tuhan) sangat dibutuhkan oleh manusia untuk melihat eksistensi dan essensi diri manusia. Kepercayaan akan adanya Tuhan merupakan dasar yang paling penting dalam agama, karena berhubungan erat dengan keyakinan seseorang. Berawal dari pandangan yang demikian, Nasr menekankan pada  perpaduan rasionalitas dengan illuminasi batin yang dipengaruhi dari pemikiran Mulla Shadra dengan filsafat wujud dan Suhrawardi dengan Israqiyyah (illuminasi).

Downloads

Published

25-01-2025

How to Cite

Nengsih, A. (2025). Dimensi Ilahiyah dalam Doktrin Metafisik: Pemikiran Seyyed Hossein Nasr. Jurnal Pendidikan Tambusai, 9(1), 4024–4034. Retrieved from https://jptam.org/index.php/jptam/article/view/24953

Issue

Section

Articles of Research

Citation Check