Perempuan dalam Budaya Adat Batak Toba
DOI:
https://doi.org/10.31004/jptam.v5i3.2612Keywords:
Perempuan, Budaya, Adat Batak TobaAbstract
Perjuangan perempuan untuk mencapai kesetaraan bukanlah sebuah perjuangan tanpa alasan. Perjuangan itu berawal dari para permpuan yang menyadari bagaimana subordinasi dan budaya-budya telah membuat peran mereka sangat terhimpit. Salah satu dari antaranya adalah kebudayaan Batak. Di mana ditemukan bahwa dalam kebudyaan Batak perempuan sering mendapat perlakuan yang tidak setara kibat dari konstruksi gender masyarakat terhadap perempuan. Sering sekali akibat dari konstruksi itu perempuan sulit untuk dapat mendapatkan hak-haknya. Penelitian ini menyajikan gambaran tentang posisi dan perempuan dalam budaya Batak yang patriarkhi Pasca Kekristenan hadir dan memengaruhi budaya Batak. Temuan memperlihatkan bahwa nilai-nilai kesetaraan dalam pranata Agama Kristen memengaruhi konstruksi dan posisi perempuan dalam masyarakat Kristen. Penelitian ini dikerjakan dengan pendekatan kualitatif.
References
A. G. Pringgodigdo, Ensiklopedi Umum, Yayasan Kanisius, Yogyakarta 1973
Andar Lumbantobing, Makna Wibawa Jabatan Dalam Gereja Batak, Jakarta: BPK-Gunung Mulia, 1996L. Scheiner, Tohonan Hapanditaon tu Angka boru boru (Perempuan)Sinode Sodang 1957, Pematangsiantar: Percetakan HKBP, 1958
Anto & Dina Lumbantobing, Cuplikan Sejarah Gerakan Perempuan Sumut; Perjalanan Panjang Politik Perempuan, Medan: PESADA, 2009
Aturan dan Peraturan Huria HKBP 1950 Pearaja Tarutung, 1960
Bonar Lumbantobing, “Peran Sosial Perempuan Kristen Batak” dalam buku Wilda Simanjuntak (Ed.), Merangkai Teologi Kehidupan Terkini; 25 tahun kependetaan Pdt. Darwin Lumbantobing, Pematangsiantar: L-SAPA, 2008
Darmawijaya Pr, Perempuan Dalam Perjanjian Baru, Kanisius, Yogyakarta 1991
Darwin Lumbantobing, Teologi di Pasar Bebas, L – SAPA Pematangsiantar 2007
Ensiklopedi Nasional Indonesia Vol. 3 B, Cipta Adi Pustaka, Jakarta 1989
J. C. Vergouwen, Masyarakat dan Hukum Adat Batak Toba, Pustaka azet , Jakarta 1986
J. Gultom Rajamarpodang, Dalihan Na Tolu – Nilai Budaya Suku Batak, CV Armada, Medan 1992
Jhon Hick & Paul F. Knitter (penyunting), Mitos Keunikan Agama Kristen, BPK-Gunung Mulia, Jakarta 2001
Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta 1989
Nahum M. Sarna, Genesis, The Jewish Publication Society, Philadelphia 1989
Retnowati, Perempuan – Perempuan dalam Alkitab, BPK – GM, Jakarta 2008
Sulistyowati Irianto, Perempuan Di Antara Berbagai Pilihan Hukum, Yayasan Obor Indonesia, Jakarta 2005
T.M. Sihombing, Jambar Hata, C.V.Tulus Jaya, Medan 1989.
Wenham, Gordon J., Genesis 1-15, Waco WBC 1 1987
Yonky Karman, Bunga Rampai Teologi Perjanjian Lama, BPK-GM, Jakarta 2005.
Siburian, Donny. "Agama Kristen dan Hoax: Peran Agama Kristen dalam Menekan Hoax." BIA': Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen Kontekstual 4, no. 2 (2021): 226-237.
Siburian, Donny. “Menggugat Perceraian: Aspek-Aspek Kekerasan Gender Dalam Praktek Perceraian (Paulakhon) Pada Masyarakat Batak.” Sosiologi: Jurnal Ilmiah Kajian Ilmu Sosial dan Budaya 23, no. 2 (2021): 211–225.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
Citation Check
License
Copyright (c) 2021 Johanes B Simatupang
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work’s authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal’s published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).