Komparasi Gangguan Simetris Pada Penyulang Pajalau 20KV PLN Sulselrabar dengan Menggunakan Metode MVASC dan Perangkat Lunak PSCAD/EMTDC

Authors

  • Andi Faharuddin Teknik Elektro, Universitas Muhammadiyah Makassar, Indonesia
  • Antarissubhi Antarissubhi Teknik Elektro, Universitas Muhammadiyah Makassar, Indonesia
  • Muh. Febrianto Pualam Putra Teknik Elektro, Universitas Muhammadiyah Makassar, Indonesia
  • Andi Muh. Syahril Fatullah Teknik Elektro, Universitas Muhammadiyah Makassar, Indonesia

Keywords:

Arus Gangguan Hubung-Singkat, Gangguan Simetris, MVASC, PSCAD, Penyulang Pajalau

Abstract

Penelitian ini membahas arus gangguan hubung-singkat simetris (gangguan tiga-fase) sebagai salah satu aspek krusial dalam perencanaan dan keandalan Sistem Energi Elektrik (SEE). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan membandingkan level arus gangguan hubung-singkat simetris pada Penyulang Pajalau 20 kV dengan menggunakan metode MVASC (Mega Volt Ampere Short Circuit) dan perangkat lunak PSCAD (Power Systems Computer Aided Design). Penyulang Pajalau mendapatkan suplai daya dari transformator daya penurun-tegangan 60 MVA, di GI 150 kV, yang tersuplai oleh Sumber Thevenin SEE Sulselrabar, di titik GI 150 kV, Sungguminasa. Lima titik gangguan hubung-singkat yang ditinjau, yakni: rel 150 kV (sisi primer transformator daya), rel 20 kV (rel sisi sekunder transformator daya), serta tiga rel di sepanjang Penyulang Pajalau. Selanjutnya, Penyulang Pajalau yang tersuplai oleh Sumber Thevenin 150 kV, dimodelkan dalam Metode MVASC serta Perangkat Lunak PSCAD. Nilai atau level arus hubung-singkat yang diperoleh sebagai akibat dari gangguan di kelima titik gangguan tersebut, kemudian dibandingkan dengan menggunakan kedua metode yang tersebut di atas. Arus gangguan simetris yang dihasilkan dengan metode MVAsc untuk rel 1 sampai dengan rel 5 adalah secara berurutan 17,549 kA; 12,653 kA; 2,084 kA; 1,638 kA serta 0,614 kA, dan dengan metode PSCAD adalah 17,023 kA; 12,478 kA; 1,962 kA; 1,530 kA dan 0,560 kA. Perbedaan rata-rata hasil antara kedua metode mencapai 5,46%, dengan selisih persentase terendah 1,38% dan tertinggi 9,64%. Perbedaan ini terutama disebabkan oleh pendekatan pada metode MVASC yang mengabaikan nilai resistans dari setiap perangkat. Penelitian ini memberikan informasi penting mengenai tingkat gangguan simetris menggunakan kedua metode, yang dapat digunakan sebagai acuan dalam menilai kesesuaian rating pemutus-daya (Circuit Breaker), serta koordinasi relai proteksi arus lebih pada Penyulang Pajalau.

 

Downloads

Published

12-05-2025

How to Cite

Faharuddin, A., Antarissubhi, A., Putra, M. F. P., & Fatullah, A. M. S. (2025). Komparasi Gangguan Simetris Pada Penyulang Pajalau 20KV PLN Sulselrabar dengan Menggunakan Metode MVASC dan Perangkat Lunak PSCAD/EMTDC. Jurnal Pendidikan Tambusai, 9(2), 12149–12167. Retrieved from http://jptam.org/index.php/jptam/article/view/26670

Issue

Section

Articles of Research

Citation Check