Sejarah dan Tradisi Budaya Masyarakat Alas di Kabupaten Aceh Tenggara
DOI:
https://doi.org/10.31004/jptam.v6i1.2834Keywords:
Budaya, Masyarakat Suku Alas, Pemamanen, SejarahAbstract
Artikel ini bertujuan untuk mengkaji tentang sejarah dan tradisi budaya masyarakat Alas di Kutacane Aceh Tenggara. Penelitian merupakan jenis penelitian kualitatif. Hasil penelitian menemukan bahwa (1) sejarah masyarakat Alas yang diistilahkan dengan khang Alas atau kalak Alas, telah lama bermukim di Lembah Alas, Kutacane Aceh Tenggara. Kalak Alas mendiami daerah Aceh Tenggara jauh sebelum kolonial Belanda masuk ke Indonesia, hal ini sesuai dengan buku Karya Radermacher (orang Belanda) yang menyebutkan bahwa Islam masuk ke daerah tanoh Alas sejak tahun 1325 M. Asal muasal Lembah Alas, konon dulu kawasan itu merupakan sebuah danau yang sangat luas, akan tetapi kemudian mengering disebabkan pecahnya batu penyangga yang terdapat di daerah Singkil. Makanya danau itu pun berubah menjadi lembah. Nama Alas sejatinya diperuntukkan bagi seorang atau kelompok etnis, sedangkan daerah Alas disebut dengan kata Tanoh Alas. Kata Alas sendiri berasal dari nama seorang kepala etnis, cucu dari Raja Lambing yang bermukim di desa paling tua yaitu Desa Batu Mbulan. Raja Lambing sendiri keturunan Raja Lotung, cucu dari Guru Tatae Bulan dari Samosir, Tanah Batak. (2) Adapun salah satu tradisi budaya yang diulas dalam artikel ini ialah tradisi pemamanen.
References
Cempaka, M. 2021. Tradisi Pemamanen ‘Paman’ Pada Masyarakat Alas di Aceh Tenggara: Kajian Antropolinguistik. Jurnal Ilmu Kebahasaan dan Kesastraan. Sumatera Utara: Fakultas Ilmu Budaya.
Dermawan, W., & Puspitawati, P. 2019. Makna Kuda dalam Tradisi Upacara Pernikahan Suku Alas di Aceh Tenggara. Anthropos: Jurnal Antropologi Sosial dan Budaya, 5(1). https://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/antrophos/article/view/13097.
Deva, D.H., Arifin, A., & Chalid, I. 2021. Tangis Tukhunen Sebagai Medium Komunikasi Tradisional dalam Prosesi Adat Pernikahan Suku Alas di Aceh Tenggara. Aceh Anthropological Journal, 5(2), 161-175. https://ojs.unimal.ac.id/AAJ/article/view/4781.
Eva, L., & Pandiangan, R.A. 2019. Migrasi Batak di Tanah Alas Kabupaten Aceh Tenggara (1904-1920). Puteri Hijau: Jurnal Pendidikan Sejarah, 4(1). https://doi.org/10.24114/ph.v4i1.13890.
Iwabuchi, I. 1994. Orang Alas. Banda Aceh: Badan Arsip dan Perpustakaan Aceh.
Koentjaraningrat, K. 2000. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Rineka Cipta.
Ningrum, I.W. 2016. Analisis Penerapan Ornamen Tradisional Alas pada Khumah Adat Alas Ditinjau dari Segi Bentuk, Warna, dan Makna Simbolik di Kec. Badar Aceh Tenggara Tahun 2015. Disertasi, Universitas Negeri Medan (UNIMED). http://digilib.unimed.ac.id/id/eprint/1941.
Raseha, E., Ramdiana, R., & Supadmi, T. 2018. Ritual Adat Alas Pemamanen di Desa Bambel Kutacane Kabupaten Aceh Tenggara. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Program Studi Pendidikan Seni Drama, Tari dan Musik, 3(1). http://www.jim.unsyiah.ac.id/sendratasik/article/view/13119.
Safitri, M., Supadmi, T., & Fitri, A. 2017. Bentuk Penyajian Tari Pelebat di Sanggar Lac Suku Alas Kabupaten Aceh Tenggara. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Program Studi Pendidikan Seni Drama, Tari dan Musik, 2(2). http://www.jim.unsyiah.ac.id/sendratasik/article/view/5750.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
Citation Check
License
Copyright (c) 2022 Andika Syahputra Sekedang, Marety Sitorus, Ikhwana Tanjung, Arva Tri Ardiansyah, Muhammad Partahanan Pasaribu, Syahrawali Harahap
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work’s authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal’s published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).