Tamponade Jantung Karena Trauma Tajam

Authors

  • Novianto Adi Nugroho Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.31004/jptam.v6i1.3175

Keywords:

Pembunuhan, Tamponade Jantung, Trauma Tajam

Abstract

Tamponade jantung adalah sindrom klinik dimana terjadi penekanan yang cepat atau lambat terhadap jantung akibat akumulasi cairan, nanah, darah, bekuan darah, atau gas di pericardium. Salah satu penyebab tamponade jantung adalah trauma dada, baik trauma tumpul maupun tajam. Tamponade jantung merupakan keadaan yang membahayakan jiwa bila tidak diatasi. Korban ditemukan setelah terjadi tawuran antar pelajar, kemudian polisi membawa korban ke rumah sakit tetapi korban sudah dinyatakan meninggal. Dari hasil pemeriksaan luar dan dalam ditemukan beberapa luka akibat kekerasan tumpul dan tajam.  Luka yang mematikan terdapat luka tusuk pada dada yang menembus jantung hingga mengenai serambi kanan jantung. Perdarahan yang terjadi akibat luka tersebut menyebabkan perdarahan dalam kantung jantung sebanyak 84ml dan jendalan darah seberat 212 gram, ketika dijumlahkan menjadi 285,9 ml yang menyebabkan suatu kondisi yang dinamakan tamponade jantung.  Berdasarkan hasil pemeriksaan jenazah dapat disimpulkan bahwa korban meninggal karena kekerasan tajam berupa luka tusuk pada dada menembus serambi kanan jantung yang mengakibatkan perdarahan dalam kantung jantung secara cepat sehingga terjadi kondisi yang dinamakan tamponade jantung yang dapat menyebabkan kematian pada korban.

References

ATLS. 2008. Syok Dalam: Advanced Trauma Life Support for Doctors. American College of Surgeons Committee on Trauma. Eight Editions. Chicago.

Bardale, R. 2011. Principles of Forensic Medicine and Toxicology. First Edition. New Delhi: Jaypee Medical Publishers.

Bleetman, A., Watson, C. H., Horsfall, I., Champion, S. M. 2003. Wounding Patterns and Human Performance in Knife Attack: Optimising the Protection Provided by Knife-Resistant Body Armour. Journal of Clinical Forensic Medicine. Ed 10. P 243-248.

Brunner & Suddarth, (2013). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8 volume 2. Jakarta EGC

Budiyanto, A., Widiatmaka, W., dkk. 1997. Ilmu Kedokteran Forensik. Edisi ke-1. Jakarta: Bagian Kedokteran Forensik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Centers for Disease Control and Prevention. 2012. Surveillance for Violent Deaths – National Violent Death Reporting System (NVDRS), 16 States. MWMR: 61.

Dahlan, Sofwan. 2007. Ilmu Kedokteran Forensik, Pedoman Bagi Dokter dan Penegak Hukum. Semarang: Badan Penerbit Universitas Dipenogoro.

Darling, T., 2012, Well Logging and Formation Evaluation, Elsevier, USA.

DiMaio, V. J., DiMaio, D. 2001. Forensic Pathology 2nd edition. London: CRC Press LLC.

Dolinak, D., Matshes, E., Lew, E. 2005. Forensic Pathology Principles and Practice. London: Elsevier.

Gordy, S., Rowell, S. 2013. Vascular Air Embolism. International Journal of Critical Illness and Injury Science. 3(1), P: 73-6.

Grace, P., & Baerly,N. (2007). At A Glance Ilmu Bedah. Edisi 3. Jakarta : Erlangga.

Grimm RA, Jacob R. 2008. Pericardial Disease. In: Carey WD, ed. Cleveland Clinic: Current Clinical Medicine. 1st ed. Philadelphia, Pa: Saunders Elsevier; 2008:Chap 23.

Gutierrez, G., Reines, H. D., Wulf-Gutirrez, M. E. 2004. Clinical Review: Haemorragic Shock. Critical Care. 8th Ed. P: 373-81.

Guyton, A. C., Hall. J. E. 1997. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 9. EGC. Jakarta.

Jackowski, C., Thali, M., Yen, K., et al. 2004. Visualization and Quantification of Air Embolism Structure by Processing Postmortem MSCT Data. J Forensic Sci.

Kauvar, D., Levering, R., Wade, C. 2006. Impact of Hemorrhage on Trauma Outcome: An Overview of Epidemiology, Clinical Presentation, and Therapeutic Considerations. The Journal of Trauma. Vol 60. Nomor 6. P 1-11.

Kumar, V., Abbas, A. K., Fauston, N., Mitchell, R. 2007. Robbins Basic Pathology. 8th Edition. Burlington: Elsevier.

Lilly, L.S. 2007.Pathophysiology of Heart Disease-4th Ed. Lippincott Williams & Wilkins:Philadelphia, 2007.

McCarthy, C., Naidu, S. G. 2017. Air Embolism: Diagnosis, Clinical Management and Outcomes. Diagnostics. 7(5).

Peden, M., Oyegbite, K., Ozanne-Smith, J., et al. 2008. World Report on Child Injury Prevention. Tech. Rep., Unicef and WHO.

Pearce EC. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Alih Bahasa: Handoyo SY. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2008; hal.143-4.

Sampurna, Budi dkk. 2008. Peranan Ilmu Forensik dalam Penegakan Hukum. Jakarta.

Saukko, P., Knight, B. 2016. Knight’s Forensic Pathology, 2nd Ed. London: CRS Press.

Shaikh, N., Ummunisa, F. 2009. Acute Management of Vascular Air Embolism. J Emerg Trauma Shock. 2(3), P:180-185.

Sheperd, R. 2003. Simpson’s Forensic Medicine 12th Edition. London: Arnold.

Sherwood, L. 2008. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem. EGC. Jakarta.

Shkrum, M. J., Ramsay, D. R. 2007. Forensic Pathology Of Trauma. Totowa: Humana Press.

Sjamsuhidajat, R., Wim, de Jong. 2004. Buku Ajar Ilmu Bedah. Jakarta: EGC.

Spodick, DH. 2003. Acute Cardiac Tamponade. NEJM 2003 349 (7): 684-90.

Spodick, DH. 1998. Pathophysiology of Cardiac Tamponade. In CHEST 1998; 113:1372-78.

Suhardi, S. 2017. Pertemuan Ilmiah Kolegium Bedah Vaskuler Indonesia. Division Of Thoracic Cardiac &Vascular Surgery Departement Of Surgery, Dr. Zainoel Abidin General Hospital Medical Faculty Of Syiah Kuala University, Banda Aceh, Indonesia.

Tsokos, M. 2008. Forensic Pathology Reviews. Vol 5. Berlin, Germany. Humana Press:139-149.

World Health Organization. 2010. Injuries and Violence: The Facts.

Yarlagadda, R., Dagne, A.W., 2011, Selfmedication Practices among Health Sciences Students : The Case of Mekelle University, Journal of Applied Pharmaceutical Science, 1(10): 183-189.

Downloads

Published

23-02-2022

How to Cite

Nugroho, N. A. . (2022). Tamponade Jantung Karena Trauma Tajam. Jurnal Pendidikan Tambusai, 6(1), 1639–1643. https://doi.org/10.31004/jptam.v6i1.3175

Issue

Section

Articles of Research

Citation Check