Bentuk dan Fungsi Fatis dalam Bahasa Melayu Riau Dialek Kuantan Singingi

Authors

  • Sestri Permata Bunda Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Riau, Indonesia
  • Hermandra Hermandra Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Riau, Indonesia
  • Mangatur Sinaga Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Riau, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.31004/jptam.v6i1.3295

Keywords:

Fatis, Bahasa Melayu Riau, dialek Kuantan Singingi

Abstract

Penelitian ini bertujuan menguraikan bentuk dan fungsi fatis dalam Bahasa Melayu Riau dialek Kuantan Singingi. Penelitian bentuk dan fungsi fatis Bahasa Melayu Riau dialek Kuantan Singingi adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan metode deskriftif. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Kuantan Singingi. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah mencari, mendapatkan dan memperoleh data sendiri, yaitu dengan cara berbincang-bincang atau diskusi, serta dilengkapi dengan alat pendukung seperti alat rekaman. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data yaitu teknik simak, libat dan cakap. Hasil penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut; (1) adapun bentuk fatis terbagi menjadi 1 bentuk pertikel dan 22 bentuk kata fatis, 17 bentuk paduan fatis dan 16 bentuk gabungan fatis. Bentuk partikel (-lah), bentuk kata fatis (i, u, e, o, go, ro, ru, re, A, ak, ma, ha, po, ah, mua, rak, ge, nye, dak, nua, yia, mwe), bentuk paduan fatis (i..e, go..ma, nye..ak, go..ha, ma..i, nye..ma, ro..i, ak..ha, nye..a, go..e, go..ro, ru..a, nye..u, ru..ak, ma..e, ak..e, ro..ha) dan bentuk gabungan fatis (o..o, ai..go, a..ak, hah..ma, o..u, ru..ma, e..ru, ek..go, o..i, ak..i, ei..go, hah..po, o..ru, rak..i, a..ru, hah..a). (2) fungsi fatis yaitu: menekankan, menegaskan, mengukuhkan, meyakinkan dan mematahkan pembicaraan.

References

Afrizal. (2015). Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Pt RajaGrafindo Persada.

Akbar, N.H. (2016). “Kategori Fatis Dalam Bahasa Indonesia Pada Acara Indonesia Lawak Klub Di Trans 7”: Jurnal Unram. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Mataram.

Chaer, A. (2015). Sintaksis Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.

Chaer dan Agustina. (2010). Sosiolinguistik Perkenalan Awal. Jakarta: Rineka Cipta.

Charlina dan Mangatur Sinaga. (2006). Analisis Wacana. Pekanbaru: Cendikia Insani.

Faizah, H. (2010). Linguistik Umum. Pekanbaru: Cendikia Insani.

Fakultas Bahasa dan Seni. (2010). Panduan Tugas Akhir. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.

Ismawati, E. (2016). Metode Penelituan “Pendidikan Bahasa & Sastra”. Yogyakarta: Penerbit Ombak.

Kreidler, C.W. (1998). Introducing English Semantics. London: Routledge.

Kridalaksana, H. (1994). Kelas Kata dalam Bahasa Indonesia (Edisi Kedua). Jakarta: Gramedia Pustama Utama.

Kridalaksana, H. (2007). Kelas kata dalam Bahasa Indonesia. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Kridalaksana, H. (2008). Kelas Kata dalam Bahasa Indonesia. Jakarta:Gramedia.

Moleong, L. J. (2017). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Mulyana. (2005). Kajian Wacana. Yogyakarta: Tiara Wacana.

Muslich, M. (2014). Garis-garis Besar Tatabahasa Baku Bahasa Indonesia. Bandung: PT Refika Aditama.

Pateda, M. (2001). Linguistik (Sebuah Pengantar). Bandung: Angkasa.

Patton, M.Q. (1987). Triangulasi. Dalam Moleong (Ed), Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi (hlm.330-331). Cetakan ke-29. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Pratiwi, M.R dan Agustina (2019) dengan judul “Kategori Fatis dalam Novel Dilan 1990 Karya Pidi Baiq”: Jurnal Bahasa dan Sastra Vol 6, No 4. Universitas Negeri Padang.

Rapikawati, Charlina dan Nursal Hakim (2020) dengan judul “Kategori Fatis Bahasa Banjar Hulu Kabupaten Indragiri Hilir”: Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Vol 6. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Riau.

Rimawati, A.W. (2016). “Komunikasi Fatis dalam Wacana Konsultatif Pembimbingan Skripsi Pada Program Studi Sastra Indonesia Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Semester Genap Tahun Akademik 2015/2016”. Skripsi thesis, Sanata Dharma University.

Sutami. (2004). Fungsi Komunikatif Partikel Fatis dalam Bahasa Mandarin. Jakarta: PLL FIB-UI.

Tarigan, H.G. (2011). Pengajaran Kosakata. Bandung: Angkasa.

Thaufik, G. Hasnah Faizah, Ermanto. (2015). “Fatis Dalam Bahasa Melayu Kampar Kiri Kabupaten Kampar”: Bahasa, Sastra dan Pembelajaran Vol 3, No 1. Universitas Negeri Padang.

Verhaar, J.W.M. (1992). Pengantar Linguistik. Yogyakarta: Gadjah Mada University Pres.

Verhaar, J.W.M. (1996). Pengantar Linguistik. Yogyakarta: Gadjah Mada University Pres.

Waridin. (2008). “Ungkapan Fatis dalam Acara Temu Wicara Televisi”. Disertasi FIB.

Downloads

Published

08-03-2022

How to Cite

Bunda, S. P. ., Hermandra, H., & Sinaga, M. . (2022). Bentuk dan Fungsi Fatis dalam Bahasa Melayu Riau Dialek Kuantan Singingi. Jurnal Pendidikan Tambusai, 6(1), 2478–2484. https://doi.org/10.31004/jptam.v6i1.3295

Issue

Section

Articles of Research

Citation Check