Analisis Framing Pembangunan Jokowi Tak Boleh Berhenti Atas Nama Deforestasi pada Media Berita Daring Republika dan CNBC Indonesia

Authors

  • Herna Sari Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Singaperbangsa Karawang, , Indonesia
  • Hendra Setiawan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Singaperbangsa Karawang, , Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.31004/jptam.v6i1.3398

Keywords:

Deforestasi, Menteri LHK, Pembangunan, Presiden Joko Widodo

Abstract

Utasan yang dilontarkan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar melalui akun media sosial twitter menjadi perdebatan dikalangan warganet. Lantaran Menteri Siti Nurbaya Bakar membuat pernyataan mengenai pembangunan yang dilakukan diera kepemimpinan Presiden Jokowi tidak boleh berhenti atas nama deforestasi. Padahal sehari sebelumnya Presiden Jokowi menandatangani perjanjian pemberhentian deforestasi per 2030 bersama dengan 190 negara lainnya melalui Konferensi Perubahan Iklim PBB yang diselenggarakan di Glasglow, Skotlandia. Media berita ini akan dianalisis bagaimana cara Republika.co.id dan CNBC Indonesia dalam mengemas pemberitaan. Untuk mengetahui fakta yang terjadi maka dilakukan analisis framing. Analisis framing bertujuan untuk mengetahui berita yang disajikan apakah sudah sesuai dengan fakta yang ada atau terdapat fakta yang disembunyikan. Analisis framing yang digunakan adalah menurut Zhongdang Pan dan M. Kosicki pada penelitian ini sebagai bukti bahwa stuktur, perangkat framing dan unit yang diamati merupakan hal yang sangat penting untuk mengetahui bagaimana cara wartawan mengemas berita dan menyajikannya kepada publik. Adapun hasil penelitian yang ditunjukan pada media daring Republika.co.id dan CNBC Indonesia adalah secara sintaksis memiliki kesamaan yaitu judul yang mengarah pada Menteri LHK walaupun sebenarnya terdapat nama Presiden Jokowi. Secara tematik kedua media daring tersebut fokus membahas deforestasinya walaupun pada media berita Republika.co.id pada akhirnya membahas rencana Presiden Jokowi dalam mengatasi perubahan iklim yang terjadi. Secara skrip kedua media berita daring tersebut sudah memenuhi unsur 5W+1H. Secara retoris yang memiliki sedikit perbedaan karena CNBC Indonesia lebih fokus membahas tentang ketikan Ibu Menteri LHK difacebook sedangkan Republika.co.id fokus membahas melalui media sosial twitter yang saat itu sedang dipermasalahkan oleh warganet.

 

References

Sarwono, Jonathan. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif dan R&D. Alfabeta: Bandung.

Wahjuwibowo, Indiawan Seto. 2015. Pengantar Jurnalistik Teknik Penulisan Berita, Artikel, dan Feature. Tanggerang: Matana Publishing Utama.

Putra, Erik Purnama. 04 November 2021. Republika.co.id https://www.republika.co.id/berita/r20yw1484/pembangunan-jokowi-tak-boleh-berhenti-atas-nama-deforestasi

Umah, Anisatul. 04 Novembaer 2021. CNBCIndonesia.com https://www.cnbcindonesia.com/news/20211104100943-4-288917/menteri-lhk-pembangunan-jokowi-tak-setop-gegara-deforestasi

Downloads

Published

24-03-2022

How to Cite

Sari, H. ., & Setiawan, H. . (2022). Analisis Framing Pembangunan Jokowi Tak Boleh Berhenti Atas Nama Deforestasi pada Media Berita Daring Republika dan CNBC Indonesia. Jurnal Pendidikan Tambusai, 6(1), 3312–3316. https://doi.org/10.31004/jptam.v6i1.3398

Issue

Section

Articles of Research

Citation Check