Makna Simbolik Benda-Benda Dalam Tradisi Antar Tando Pada Suku Melayu Jambi Kecamatan Batang Asam Kabupaten Tanjung Jabung Barat

Authors

  • Mila Sandi Pendidikan sosiologi universitas PGRI sumatera barat, Indonesia
  • Nilda Elfemi Pendidikan sosiologi universitas PGRI sumatera barat, Indonesia
  • Yuhelna Yuhelna Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.31004/jptam.v6i1.3429

Keywords:

Makna, Simbolik, Tradisi Antar Tando

Abstract

Masyarakat Jambi memiliki tradisi pernikahan yang disebut dengan antar tando  tradisi ini sudah menjadi bagian dalam kehidupan sehari-hari masyarakat, karena telah diwariskan  secara  turun-temurun oleh nenek moyang mereka kepada generasi berikutnya salah satu contoh masyarakat jambi yang masih mempertahankan  tradisi nenek moyang mereka adalah masyarakat Desa Suban, Kecamatan Batang Asam, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan makna simbolik benda-benda dalam  tradisi  antar tando pada  suku melayu jambi. Penelitian ini menggunakan teori teori interaksionalisme simbolik oleh Herbert Blumer teori  ini lebih menekankan kepada interaksi manusia terhadap pemakanan atau simbol  yang telah  ada pada suatu benda. Tipe pendekatan yang digunakan yaitu kualitatif deskriptif. Pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian yaitu metode observasi,wawancara,studi kasus, data primer berupa data yang di dapat secara langsung oleh penulisa dari hasil wawancara dengan informanpenelitian sebanyak 10 orang, sedangkan data sekunder di dapat dari dokumen yang di butuhkan dalam penelitian. unit analisis analisis dalam penelitian ini kelompok sedangkan pengumpulan data yaitu ada pengumpulan data, data reduksi display data dan verifikasi data. Hasil penelitian ini adalah mendeskripsikan setiap makna benda-benda tradisi antar tando yaitu: (1) tepak (2) daun sirih (3) kapur sirih (4) gambir (5) buah pinang (6) rokok (7) korek api (8) cincin emas. Adapun manfaat dari penelitian ini adalah agar masyarakat lebih memehami dan tetap menjaga budaya leluhur mereka. Dari hasil penelitian ini dapat di simpulkan bahwa masyarakat sangat mempertahan budaya yang mereka miliki secara turun temurun.

References

Adeng, M.G 2011. Antropologi Agama. Bandung: Alfabeta

Afrizal, 2014. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Raja Grafindo

Amminudin, 2015. Semantik Pengantar Studi Tentang Makna. Bandung: Sinar Baru Algesindo

Anggari, S.A. 2017.Indahnya Kebersamaan, Balitbang: Kemendikbud

Eko, D 2015. Ilmu Sosial Budaya Dasar, Bogor: Ghatia Indonesia

Hangoro, M 1984. Sejarah Sosial Jambi, Jakarta: Depdikbud

Koenjraningrat, 1992. Manusia Dan Budaya Di Indonesia, Jakarta: Dijambatan

Koenjraningrat, 2009. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Rineka Cipta

Lawang, . M.Z. 1994. Teori Sosiologi Klasik Dan Modern Jilid 2 . Jakarta: Pt Gramedia Pustika.

Paloma, M.M 2010. Sosiologi Kontemporer. Jakarta: Pt Raja Grafindo

Setiadi, E.M. 2006. Ilmu Sosial Dasar, Jakarta: Kencana Prenada Media Group

Sobour,A 2004. Kajian Sastra. BMT: Nurul Jannah

Walgito, B 2017. Bimbingan Konsling Dan Perkawinan. Yogyakarta: Andi Offset

Downloads

Published

28-03-2022

How to Cite

Sandi, M. ., Elfemi, N. ., & Yuhelna, Y. (2022). Makna Simbolik Benda-Benda Dalam Tradisi Antar Tando Pada Suku Melayu Jambi Kecamatan Batang Asam Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Jurnal Pendidikan Tambusai, 6(1), 3625–3633. https://doi.org/10.31004/jptam.v6i1.3429

Issue

Section

Articles of Research

Citation Check