Eksistensi Mental Bushido sebagai Basis Pembetukan Karakter Melayani bagi Birokrat Jepang

Authors

  • Dianni Risda Program Studi Pendidikan Umum dan Karakter, Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia, Indonesia
  • Kama Abdul Hakam Program Studi Pendidikan Umum dan Karakter, Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia, Indonesia
  • Mupid Hidayat Program Studi Pendidikan Umum dan Karakter, Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.31004/jptam.v6i1.3603

Keywords:

Birokrat, Bushido, Jepang, Karakter, Melayani

Abstract

Penelitian ini berupaya untuk memberikan informasi objektif mengenai eksistensi dari mental Bushido yang menjadi basis pembentukan karakter melayani birokrat Jepang. Penelitian ini dilakukan melalui pendekatan kualitatif dengan metode studi literatur, analisis data pada riset ini adalah, reduksi, display dan verifikasi atau penarikan kesimpulan. Hasil penelitian adalah: 1) mental Bushido merupakan basis dalam pembentukan karakter melayani birokrat Jepang, karena telah dihabituasikan sejak dulu, melalui pendidikan keluarga, mental tersebut memuat nilai, moral dan karakter, yang mengarah pada moralitas dan integritas birokrat Jepang, tentu berkaitan dengan pelayanan publik secara optimal juga sukarela, 2) kapasitas bangsa Jepang dalam mengoptimalkan eksistensi teknologi, informasi dan komunikasi pada praksis birokrasi, membuat birokrasi dan pelayanan publik Jepang menjadi modern, efektif dan efisien, sehingga menjadi model pelayanan publik berkelas dunia, tentu menegaskan majunya peradaban bangsa Jepang. Penting bagi bangsa Jepang untuk menjaga mutu pelayanan publiknya, agar bisa ditiru, diamati dan dimodifikasi oleh bangsa yang lain, karena berkaitan dengan pemenuhan hak-hak dasar warga negara, sebagai upaya nyata mewujudkan kesejahteraan umum. 

References

Alder, P. S. (1999). Building Better Bureaucracies. Academy of Management Perspectives, 13(4), 36-47. doi: https://doi.org/10.5465/ame.1999.2570553

Dahlström, C., Lapuente, V., & Teorell, J. (2011). The Merit of Meritocratization. Political Research Quarterly, 65(3), 656–668. doi: https://doi.org/10.1177%2F1065912911408109

Fatonah. (2017). Belajar dari Karakeristik Bangsa Jepang dalam Menghargai Kebudayaan. Tsaqofah & Tarikh: Jurnal Kebudayaan dan Sejarah Islam, 2(2), 120-132. doi: http://dx.doi.org/10.29300/ttjksi.v2i2.711

Johnson, C. (1985). The Institutional Foundations of Japanese Industrial Policy. California Management Review, 27(4), 59–69. doi: https://doi.org/10.2307%2F41165156

Le, T. (2018). Japan and the Revolution in Military Affairs. Journal of Asian Security and International Affairs, 5(2), 172–196. doi: https://doi.org/10.1177%2F2347797018783112

McQuiston, J., & Manoharan, A. P. (2020). E-Government and information technology coursework in public administration programs in Asia. Teaching Public Administration, 39(2), 210–226. doi: https://doi.org/10.1177%2F0144739420978249

Miles, M. B., & Huberman, A. M. (1992). Analisis Data Kualitatif: Buku Sumber Tentang Metode-Metode Baru. Jakarta: Universitas Indonesia Press.

Miwa, Y., & Ramseyer, J. M. (2003). Capitalist Politicians, Socialist Bureaucrats? Legends of Government Planning from Japan. The Antitrust Bulletin, 48(3), 595–627. doi: https://doi.org/10.1177%2F0003603X0304800301

Mulyadi, B. (2014). Model Pendidikan Karakter dalam Masyarakat Jepang. IZUMI, 3(1), 69-80. doi: https://doi.org/10.14710/izumi.3.1.69-80

Ranga, M. Mroczkowski, T. & Araiso, T. (2017). University–Industry Cooperation and the Transition to Innovation Ecosystems in Japan. Industry and Higher Education, 31(6), 373-387. doi: https://doi.org/10.1177%2F0950422217738588

Riyadi. (2004). Studi Administrasi dalam Rangka Reformasi Birokrasi di Indonesia (Analisis Perbandingan Indonesia-Jepang). Jurnal Ilmu Administasi, 1(3). doi: https://doi.org/10.31113/jia.v1i3.336

Sudarsih, S. (2019). Pentingnya Keteladanan Orangtua dalam Keluarga Sebagai Dasar dalam Pembentukan Karakter Masyarakat Jepang (Suatu Tinjauan Etis). KIRYOKU, 3(1), 58-63. doi: https://doi.org/10.14710/kiryoku.v3i1.58-63

Sukaimi, S. & Said, M. (2018). Budaya Disiplin Kerja; sebuah Sketsa Kerja Orang-Orang Jepang. Madania: Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman, 8(2), 228-255. doi: http://dx.doi.org/10.24014/jiik.v8i2.5729

Sulistyawaty, S., & Purba, N. (2019). Strategi Pencegahan Korupsi dengan Budaya Malu (Studi Komparatif Masyarakat Melayu Indonesia dengan Jepang). Jurnal Penelitian Pendidikan Sosial Humaniora, 4(1), 439-447. doi: https://doi.org/10.32696/jp2sh.v4i1.264

Suliyati, T. (2013). Bushido pada Masyarakat Jepang: Masa Lalu dan Masa Kini. IZUMI, 1(1). doi: https://doi.org/10.14710/izumi.1.1.

Suzuki, M., Ito, M., Ishida, M., Nihei, N., & Maruyama, M. (2010). Individualizing Japan: Searching for its Origin in First Modernity. The British Journal of Sociology, 61(3), 513–538. doi: https://doi.org/10.1111/j.1468-4446.2010.01324.x

Tsuneki, A. (2014). Japanese Bureaucracy. Japanese Economy, 39(3), 49-68. doi: https://doi.org/10.2753/JES1097-203X390303

Yoshioka, E., Saijo, Y., Kita, T., Satoh, H., Kawaharada, M., & Kishi, R. (2012). Effect of the Interaction between Employment Level and Psychosocial Work Environment on Insomnia in Male Japanese Public Service Workers. International Journal of Behavioral Medicine, 20(3), 355–364. doi: https://doi.org/10.1007/s12529-012-9230-9

Zulkarnain, Z. P., & Prasojo, E. (2021). Understanding Japan’s Civil Service System: Norms, Meritocracy, and Institutional Change. Policy and Governance Review, 5(1), 1-17. doi: https://doi.org/10.30589/pgr.v5i1.355

Downloads

Published

16-04-2022

How to Cite

Risda, D. ., Hakam, K. A. ., & Hidayat, M. . (2022). Eksistensi Mental Bushido sebagai Basis Pembetukan Karakter Melayani bagi Birokrat Jepang. Jurnal Pendidikan Tambusai, 6(1), 4624–4631. https://doi.org/10.31004/jptam.v6i1.3603

Issue

Section

Articles of Research

Citation Check