Peranan Guru dalam Mengatasi Sifat Pemalu Anak dengan Bermain Sosial (Studi Kasus Pada Anak di PAUD Ummul Qur’an Tembilahan)
DOI:
https://doi.org/10.31004/jptam.v6i2.3754Keywords:
Perkembangan Sosial Anak, Sifat Pemalu, Peranan Guru, Bermain SosialAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peranan guru dalam mengatasi anak pemalu. Studi ini menggunakan deskriptif pendekatan studi kasus secara kualitatif, penelitian yang dilakukan intensif, dalam dan mencoba untuk mendapatkan informasi yang selengkap mungkin tentang peranan guru dalam mengatasi anak yang pemalu. Tujuan penelitian tersebut adalah (1) untuk meningkatkan perkembangan sosial anak melalui metode bermain secara sosial, (2) untuk mengetahui hasil perkembangan sosial anak melalui metode bermain secara sosial. Teknik pengumpulan data menggunakan beberapa teknik yakni wawancara guru, observasi anak, wawancara anak, penilaian proses, catatan lapangan dan dokumentasi. Data yang diperoleh kemudian dideskripsikan pada hasil penelitian serta direfleksikan untuk merencanakan pembelajaran selanjutnya. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa (l) meningkatkannya perkembangan sosial anak melalui metode bermain secara sosial, (2) hasil perkembangan sosial anak meningkat setelah diterapkannya metode bermain secara sosial, terdapat 3 siklus permainan yang dimainkan yaitu Galasin, Tam Tam Buku serta permainan kucing dan tikus. Hasil dari permainan pertama anak masih malu-malu di peroleh data anak tidak bersemangat mengikuti permainan, permainan kedua anak mulai bersemangat dan mengikuti permainan dengan baik, sudah ada komunikasi antar teman dan kerjasama antar teman, permainan ketiga sudah aktif mengikuti permainan dan sudah percaya diri sehingga anak mampu memenangkan permainan tersebut. Dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa peranan guru dalam memilih metode pembelajaran dengan menggunakan metode bermain secara sosial dapat meningkatkan perkembangan sosial anak. Diharapkan semua pihak sadar pentingnya pencapaian perkembangan sosial pada anak, karena dengan optimalnya perkembangan sosial pada anak, maka aspek perkembangan lainnya pun berkembang secara optimal.
References
Aida, N., & Rini, R. A. P. (2015). Penerapan metode bermain peran untuk meningkatkan kemampuan bersosialisasi pada pendidikan anak usia dini. Persona: Jurnal Psikologi Indonesia, 4(1).
Agusniatih, Andi., dan Monepa, Jane M,. 2019. Keterampilan Sosial Anak Usia Dini (Teori dan Metode Pengembangan). Tasikmalaya: Edu Publisher
Akbar, Eliyyil. 2020. Metode Belajar Anak Usia Dini. Jakarta: Kencana
Ariin, V. K., Rohendi, E., & Istianti, T. (2016). Meningkatkan Perkembangan Sosial Anak Melalui Metode Bermain Secara Kolaboratif. Cakrawala Dini: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 8(1).
Aulina, C. N. (2015). Pengaruh bermain peran terhadap kemampuan sosial anak usia dini. PEDAGOGIA: Jurnal Pendidikan, 4(1), 59-69.
Cendana, H., & Suryana, D. (2021). Pengembangan Permainan Tradisional untuk Meningkatkan Kemampuan Bahasa Anak Usia Dini. Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 6(2), 771-778.
Dewi, N. K., Tirtayani, L. A., & Kristiantari, R. (2018). Pengaruh Metode Bermain Peran Terhadap Kemampuan Sosial Anak Kelompok B di Paud Gugus Anggrek, Kuta Utara. Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Ganesha, 6(1), 43-53.
Dewi, Rosmalia. (2005). Berbagai Masalah Anak Taman Kanak-Kanak. Jakarta: Depdiknas
Duha, R., & Widiastuti, A. A. (2018). Meningkatkan Kemampuan Sosial Emosional Anak Melalui Metode Role Playing di Kelompok Bermain. Satya Widya, 34(1), 77-87.
Fadlillah, M. 2017. Bermain & Permainan Anak Usia Dini. Jakarta: Kencana
Fakhruddin, Asef Umar. 2019. Menjadi guru paud: panduan guru paud berdasarkan permendikbud no.137 tahun 2014. Jakarta: PT Elex Media Komputindo
Hasan, Maimunah. (2013). Pendidikan Anak Usia Dini. Jogjakarta: Diva Press.
Hamzah, Nur. 2015. Pengembangan sosial anak usia dini. Pontianak: IAIN PONTIANAK PRESS
Kemdikbud. 2020. http://pauddikmaskalsel.kemdikbud.go.id/berita-280-mengatasi-sifat-pemalu-pada-anak.html
Kinanti, J. (2017). Pengaruh permainan gobak sodor terhadap peningkatan kompetensi sosial anak ditinjau dari jenis kelamin. Persona: Jurnal Psikologi Indonesia, 6(2), 52-65.
Lestariningrum, dkk. 2021. Inovasi pembelajaran anak usia dini. Madiun:CV. Bayla Cendekia Indonesia
Lubis, M. Y. (2019). Mengembangkan Sosial Emosional Anak Usia Dini Melalui Bermain. GENERASI EMAS: Jurnal Pendidikan Islam Anak Usia Dini, 2(1), 47-58.
Maghfiroh, S., & Suryana, D. (2021). Media Pembelajaran Untuk Anak Usia Dini di Pendidikan Anak Usia Dini. Jurnal Pendidikan Tambusai, 5(1), 1560-1566.
Muliawan, Karim. 2009. Di bawah dua bangsa penjajah, dalam Kompas,14 Agustus
Muntolalu, B.E.F,. dkk. 2005. Bermain dan permainan anak. Jakarta: Universitas terbuka
Mutiah, Diana. 2010. Psikologi bermain anak usia dini. Jakarta: Kencana
Nancy, florida Siagian., dkk. 2020. Peranan guru dalam pendidikan karakter anak usia dini
Novi, Bunda. (2015). Kebiasaan-Kebiasaan Buruk Sehari-hari. Jogjakarta: Flasbooks
Novikasari, M. Peranan Guru dalam Mengatasi Anak Pemalu di Raudhatul Athfal Dharma Wanita Kementerian Agama. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa, 4(5).
Nurani, Yuliani., Hartati, Sofia dan Sihadi. 2019. Memacu kreativitas melalui bermain: pembelajaran anak usia dini. Jakrta: Bumi Aksara
Pradewi, R. I. (2013). Meningkatkan Kemampuan Sosial Emosional Melalui Bermain Kucing Dan Tikus Pada Anak Kelompok B TK Widya Kusuma Surabaya. PAUD Teratai, 2(1).
Pujiati, Desti. 2013. “Peningkatan Keterampilan Sosial Melalui Metode Bermain Peran”. PAUD Pascasarjana Universitas Negeri Jakarta.
Simatupang, N. (2005). Bermain sebagai upaya dini menanamkan aspek sosial bagi siswa sekolah dasar. Jurnal Pendidikan Jasmani Indonesia, 3(1).
Sintia, N., Kuswanto, C. W., & Meriyati, M. (2021). Meningkatkan Kemampuan Sosial Anak Usia Dini dengan Model Outbound. Jurnal CARE (Children Advisory Research and Education), 6(2), 1-10.
Suminar, Dewi Retno. 2019. Psikologi bermain: bermain & permainan bagi perkembangan anak. Surabaya: Airlangga University Press
Suryabrata, Sumadi. (2010). Metodelogi Peneltian. Jakarta: Rajawali.
Suryana, D. (2011). Meningkatkan Kepercayaan Diri Anak TK melalui Kegiatan Outbound. Pedagogi: Jurnal Ilmu Pendidikan, 11(1).
Suryana, D. (2013). Pengetahuan tentang strategi pembelajaran, sikap, dan motivasi guru. Jurnal ilmu pendidikan, 19(2).
Suryana, D. (2014). Hakikat anak usia dini. Dasar-dasar Pendidikan TK, 1, 5-10.
Suryana, D. 2016. Pendidikan anak usia dini : stimulasi dan aspek perkembangan anak. Jakarta: Kencana
Suryana, D. (2018). Pendidikan Anak Usia Dini: Stimulasi dan Aspek Perkembangan Anak.
Suryana, D. 2021. Pendidikan anakusia dini: teori dan praktik pembelajaran. Jakarta: Kencana
Tika, R., & Suryana, D. (2021). Pengaruh Kreasi Media Debog terhadap Kemampuan Kreativitas Anak Usia 5-6 Tahun. Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 6(3), 1212-1220.
Trijayanti, S. (2016). Peranan Orang Tua Dalam Mengatasi Sifat Pemalu Pada Anak. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan: Prodi Pendidikan PG PAUD.
Winarti, W., & Suryana, D. (2020). Pengaruh Permainan Puppet Fun terhadap Kemampuan Membaca Anak Usia Dini. Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 4(2), 873-882.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
Citation Check
License
Copyright (c) 2022 Novela Rifa, Dadan Suryana
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work’s authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal’s published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).