Pengobatan Patah Tulang Bara Api “Talou” Desa Liang Kecamatan Salahutu Kabupaten Maluku Tengah

Authors

  • Rita Rena Pudyastuti Maluku Ministry of Health Poltekkes, Maluku, Indonesia, Indonesia
  • Kariyadi Kariyadi Maluku Ministry of Health Poltekkes, Maluku, Indonesia, Indonesia
  • Abdul Rivai Saleh Dunggio Maluku Ministry of Health Poltekkes, Maluku, Indonesia, Indonesia
  • Sri Eny Setyowati Maluku Ministry of Health Poltekkes, Maluku, Indonesia, Indonesia
  • Andrias Horhoruw Maluku Ministry of Health Poltekkes, Maluku, Indonesia, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.31004/jptam.v6i2.3812

Keywords:

Patah Tulang, Bara Api, Talou

Abstract

Pengobatan tradisional atau pengobatan alternatif merupakan pengobatan yang digunakan sejak jaman dahulu yang diturunkan dan dikembangkan secara bertahap dari generasi ke generasi berdasarkan tingkat pemehaman manusia terhadap pengetahuan dari masa ke masa. Banyaknya kasus kecelakaan di Maluku dari tahun 2013-2016 terjadi peningkatan kecelakaan lalulintas dengan meningkatnya pengendara mobil dan juga motor. Kebanyakan kecelakaan lalulintas mengakibatkan terjadinya patah tulang pada pengendara motor/mobil. Pengobatan bara api di desa Liang merupakan salah satu alternatif yang sering dipilih untuk proses pengobatannya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengobatan Bara Api  “Talou” Terhadap Proses Penyembuhan Pasien Tulang Patah. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan tujuan untuk mengetahui fisiologis proses penyembuhan patah tulang “Talou” dari perpaduan bara api, minyak kelapa dan daun pisang abu-abu. Sampel dalam penelitian ini adalah terapis yang melakukan pengobatan patah tulang dengan bara api “Talou” di Desa Liang sebanyak 9 orang. Pengumpulan data diperoleh dari hasil wawancara mendalam kepada responden kemudian dilakukan reduksi data hingga diperoleh kesimpulan. penelitian diperogambaran bahwa Bahan yang utama digunakan dalam pengobatan patah tulang bara api meliputi bara api yang diperoleh melalui pembakaran dari arang atau kayu yang terpilih; beberapa lembar daun pisang abu-abu yang terpilih; dan minyak kelapa. Sedangkan alat / bahan lainnya digunakan jika membutuhkan peralatan tersebut yaitu spalk dari gaba-gaba dan kain pembalut elastis. Proses pengobatan patah tulang dengan bara api dikerjakan secara rutin setiap hari sampai sembuh dan benar-benar tulang menjadi kuat untuk beraktifitas. Setiap kali pengobatan dengan bara api dikerjakan secara berulang sampai 3 kali. Disarankan kepada terapis untuk melanjutkan praktik pengobatan dengan prinsip yang baik dan benar sekaligus dapat mengurus ijin praktik. Kepada Dinas Kesehatan dirankan agar melakukan pembinaan dan memberikan rekomendasi agar praktik pengobatan komplementer yang dilaksanakan oleh masyarakat mempunyai perlindungan hukum.

References

Bimo Walgito. 2003. Pengantar Psikologi Umum. Jogjakarta:Andi

Ganong, W.F. 2008. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta: EGC

Garrison, Susan J. (2001). Dasar-dasar Terapi dan Rehabilitasi Fisik. Jakarta: Hipokrates

Helmi ZN. Buku Ajar Gangguan Muskuloskleletal. Jakarta: Salemba Medika. 2011. p411-55

https://www.jawapos.com/entertainment/lifestyle/09/05/2018/khasiat-minyak-kelapa-untuk-sembuhkan-peradangan-akibat-luka-bakar

https://www.kompasiana.com/triani/58d1590950f9fd5f339c446a/pengaruh-kompres-hangat-terhadap-nyeri-sendi-pada-lansia.

Istichomah, 2004. Pengaruh tehnik pemberian kompres terhadap perubahan skala nyeri pada klien contusion di RSUD Sleman. Seminar Nasional Teknologi SNT. E2-E9 (online) (http/www.linkpdf.com, diakses 10 Maret 2018

Koon-Hui Wang, Angela K. Kepler, & Cerruti R.R. Hooks."Brief Description of Banana Cultivars Available from the University of Hawaii Seed Program" (PDF). College of Tropical Agriculture and Human Resources, University of Hawai'i at Manoa. Diakses tanggal June 29, 2018.

Lana Mahesa http://lmahesa.blogspot.com/2011/02/apa-sih-ciri-ciri-arang-berkualitas.html. Diunduh pada tanggal 28 Oktober 2018

Lexi J.Moleong, 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: remaja Rosdakarya

Moeliono, Mariana A,. (2008). Modalitas Fisik dalam Penatalaksanaan Nyeri. PIT IDI. Bandung .

Nayagam S. Principles of Fractures. Dalam: Solomon L, Warwick D, Nayagam S. Apley’s

Salter RB. Textbook Disorders and Injuries of The Muskuloskeletal System Third Edition. USA: Lippincott Williams and Wilkins. 1999

Setioningsih, E.D, dkk. “Analisa Efek Terapi Panas dan Terhadap Kelelahan Otot”. Surabaya: Fakultas Teknologi Industri. (http://digilib.its.ac.id/public/ITS-Master-10406-Paper.pdf diunduh pada tanggal 5 September 2018).

Soekidjo Notoadmojo S. 2010. Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.

System of Orthopaedics and Fractures Ninth Edition. London: Hodder Education. 2010

Downloads

Published

19-05-2022

How to Cite

Pudyastuti, R. R. ., Kariyadi, K., Saleh Dunggio, A. R. ., Setyowati, S. E. ., & Horhoruw, A. . (2022). Pengobatan Patah Tulang Bara Api “Talou” Desa Liang Kecamatan Salahutu Kabupaten Maluku Tengah. Jurnal Pendidikan Tambusai, 6(2), 8985–8995. https://doi.org/10.31004/jptam.v6i2.3812

Issue

Section

Articles of Research

Citation Check