GAYA HIDUP REMAJA DI KOTA PALEMBANG (STUDI PADA BUDAYA TONGKRONG)

Authors

  • Yolanda Stepy Jurusan Pendidikan IPS Konsentrasi Pendidikan Sejarah Program Pascasarjana Universitas Negeri Padang, Indonesia, Indonesia
  • Firman Firman Jurusan Pendidikan IPS Konsentrasi Pendidikan Sejarah Program Pascasarjana Universitas Negeri Padang, Indonesia, Indonesia
  • Rusdinal Rusdinal Jurusan Pendidikan IPS Konsentrasi Pendidikan Sejarah Program Pascasarjana Universitas Negeri Padang, Indonesia, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.31004/jptam.v3i3.398

Keywords:

Remaja, Gaya Hidup

Abstract

Latar belakang penelitian ini adalah fenomena menjamurnya bisnis kafe di Kota Palembang pada rentang tahun 2015 hingga 2019. Hal tersebut disebabkan  kegemaran remaja di Kota Palembang menghabiskan waktu di kafe baik untuk sekedar kumpul dengan teman, atau mengerjakan tugas sekolah dan kampus. kota palembang tergolong kota metropolitan dengan luas 358,55 km² dan dihuni 1.573.898  Metode penelitian yang penulis gunakan adalah kualitatif. Yaitu suatu prosedur penelitian menghasilkan data deskriptif (kata-kata) yang bersumber dari observasi, wawancara, atau analisis data sekunder. Penulis melakukan pengumpulan data primer bersumber dari wawancara dan observasi sedangkan  data sekunder berupa dokumen berkaitan dengan isu penelitian. Hasil penelitian dilakukan oleh penulis penyebab remaja mempunyai gaya hidup tongkrong di kafe adalah sebagai berikut: 1) kafe menawarkan kenyamanan kepada remaja melalui beragam fasilitas seperti wifi gratis, tempat duduk yang nyaman dan pelayanan yang memuaskan. 2) Menjadi media aktualisasi diri bagi remaja. Dengan nongkrong di kafe remaja membenuk konsep tentang diri mereka terhadap orang lain. 3) menjadi sebuah sosial prestige bagi remaja. Remaja yang sering tongkrong di kafe dianggap mempunyai ststus sosial tingga karena dianggap mempunyai uang cukup banyak oleh teman temannya.

 

References

Aziz, M.Imam, Galaksi Simulacra. LKIS: Yogyakarta
Baudrillard dan Herbert Marcuse. Skripsi Program Sarjana bidang filsafat Universitas Indonesia, Jakarta.
Lechte, John. (2001). 50 Filsuf Kontemporer Dari Strukturalisme sampai Postmodernitas (diterjemahkan dari Fifty Key Contemporary Thinkers oleh A. Gunawan Admiranto). Yogyakarta : Kanisius.
Piliang, Yasraf Amir. (2003). Hipersemiotika; Tafsir Cultural Studies Atas Matinya Makna. Yogyakarta: Jalasutra.
Soedjatmiko, Heryanto (2008). Saya Berbelanja Maka Saya Ada. Yogyakarta, Jalasutra.
Tomlinson, Alan (ed). (1990). Consumption, Identity, and Style: Marketing, meanings, and the packaging of pleasure. London & New York: Routledge
Jahja, Yudrik, Psikologi Perkembangan, Jakarta: Kencana, 2011
Wirawan, S. Psikologi Remaja, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2002
https://radarsurabaya.jawapos.com/read/2019/03/08/123891/kafe-dan-restoran-tumbuh-bisnis-equipment-beverage-meningkat

Downloads

Published

03-12-2019

How to Cite

Stepy, Y., Firman, F., & Rusdinal, R. (2019). GAYA HIDUP REMAJA DI KOTA PALEMBANG (STUDI PADA BUDAYA TONGKRONG). Jurnal Pendidikan Tambusai, 3(3), 1534–1541. https://doi.org/10.31004/jptam.v3i3.398

Issue

Section

Articles of Research

Citation Check