Kontribusi Pemahaman Budaya terhadap Keterampilan Guru BK dalam Konseling

Authors

  • Abdillah Basit Prodi Bimbingan dan Konseling, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Jambi, Indonesia
  • M. Reza Pratama Prodi Bimbingan dan Konseling, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Jambi, Indonesia
  • Miftahul Jannah Prodi Bimbingan dan Konseling, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Jambi, Indonesia
  • Nurleni Nurleni Prodi Bimbingan dan Konseling, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Jambi, Indonesia
  • Vivi Oktaviana Prodi Bimbingan dan Konseling, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Jambi, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.31004/jptam.v6i2.4013

Keywords:

Konseling, Konselor, Budaya

Abstract

Keterampilan yang harus dimiliki oleh seorang konselor tidak hanya keterampilan dasar untuk melaksanakan berbagai layanan konseling. Namun, seorang konselor yang hebat juga harus menguasai dan mengetahui berbagai nilai yang hidup di tengah masyarakat, meskipun nilai tersebut berbeda dari nilai yang dianutnya. Klien dengan berbagai latar belakang budaya yang berbeda, tidak akan bisa dielakkan oleh seorang konselor. Artikel ini ditulis bertujuan untuk memaparkan dasar-dasar untuk menjadi konselor berbasis budaya yang seharusnya dipegang oleh seorang konselor, terutama konselor yang berada dilingkungan masyarakat dengan berbagai budayanya. Kepekaan multibudaya baik teoritis maupun empiris perlu dimiliki oleh seorang konselor dalam melayani aktivitas konseling tersebut. Kepekaan terhadap multibudaya sangat penting dilakukan ketika proses konseling karena sifatnya yang sensitif pada layanan konseling. Konselor dituntut memiliki kepekaan multibudaya sebagai akses untuk lebih mengenal, memahami dan menghayati seluruh pengalaman budaya yang dimiliki konseli sekaligus menggali calon konseli dengan sebuah keunikan. Konselor dengan kepekaan yang tajam lebih baik memahami dan menghargai budaya yang berbeda antara konselor dan konseli yang diprediksi akan mampu mengarahkan konseli untuk berkembang secara optimal.

References

Akhmadi, A. (2017). Kompetensi Konseling Multibudaya Guru Bk Madrasah Aliyah Jawa Timur Alumni Diklat Bdk Surabaya Multicultural Conselling Competence Of Conselling Teacher At Madrasah Aliyah (The Alumny Of Conselling Training From Teacher Training Centre Surabaya)Kompetensi. Diklat Keagamaan, Vol. 11, no. 1.

Arrenando, P. & Glauner. (1992). Personal Dimension of Identitity Model. Boston: Empowerment Worshop. Inc.

Arredondo, Patricia., Gonsalves, John. (1980). Preparing Culturally Effective Counselors. The Presonnel and Guidance Journal. Juni.

Asociation, A. S. (1999). Position Statement: Multicultural Counseling. Alexandria, VA: Autor.

Carter, R. (1991). Cultural Values: a review of empirical research and implications for counseling. Journal of Counseling & Development, 70 : 164-173 .

Depdiknas. (2007). Standar Kompetensi Konselor. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.

George, M. W. (2008). The Element of Lybrary Research. United Kingdom: Princeton University Press.

Hambali, I. (2016). Perspektif “Family System Intervency” Untuk Proteksi Karakter Kebajikan Siswa SMA. Jurnal Kajian Bimbingan dan Konseling, 1(1), 12-18.

Hays, Danica G. & Erford, Bradley T. (2010). Developing Multicultural Counseling Competence: A Systems Approach. New Jersey: Pearson.

Iswari, M. (2017). Efektivitas Penyelenggaraan Konseling dengan Memahami Komunikasi antar Budaya. Konselor, 6 (1), 13.

Jumarin. (2002). Dasar-Dasar Konseling Lintas-Budaya. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

McLeod, J. (2006). Pengantar Konseling, Teori dan Studi Kasus. Jakarta: Prenada Media Grup.

Pratama, B. D. (2019). Kompetensi Lintas Budaya Dalam Pelayanan Konseling. Proceedings International Seminar FoE (Faculty of Education), 1.

Prayitno dan Erman Amti. (1999). Dasar – Dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Rineka Cipta.

Rakhmat, C. (2008). Paradigma Konseling Berbasis Budaya: Metateori yang membumikan Konseling dalam konteks Budaya. Pidato pengukuhan Guru Besar pada FIP UPI. Bandung: UPI.

Robbins, Stephen P. (2013). Organizational Behavior. Pearson Education, Inc. Publishing as Prentice Hall.

Schermerhorn John R., James G., Hunt, Richard N. Osborn, Mari Uhl-Bien. (2010). Organizational Behavior. United States of America. John Wileyand Sons, Inc.

Sue. D.W & David Sue. (2003). Counseling the Culturally Diverse: Theory and Practice. USA: John Wiley & Sons. Inc.

Supriatna, M. (2009). Bimbingan dan Konseling Lintas Budaya. Materi PLPG PPB, FIP, UPI.

Walgito, B. (2003). Psikologi Sosial. Yogyakarta: Andi Offset.

Walgito, B. (2010). Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: ANDI.

Downloads

Published

31-05-2022

How to Cite

Basit, A. ., Pratama, M. R. ., Jannah, M. ., Nurleni, N., & Oktaviana, V. . (2022). Kontribusi Pemahaman Budaya terhadap Keterampilan Guru BK dalam Konseling. Jurnal Pendidikan Tambusai, 6(2), 10056–10063. https://doi.org/10.31004/jptam.v6i2.4013

Issue

Section

Articles of Research

Citation Check