Literature Review: Keberadaan Budaya yang Saling Berkaitan pada Konseling
DOI:
https://doi.org/10.31004/jptam.v6i2.4017Keywords:
Konselor, Layanan Bimbingan Konseling, MasyarakatAbstract
Di dunia ini, kehidupan manusia sangat bergantung pada budaya. Budaya memiliki dampak yang sangat besar pada semua setiap aspek kehidupan manusia, seringkali sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan. Dari bangun tidur, aktivitas manusia tidak lepas dari pengaruh budaya. Kebudayaan benar-benar bersifat permanen karena setiap peristiwa yang dialami seseorang dikaitkan dengan kebudayaan. Seperti berkomunikasi dengan orang lain yang terkait budaya, karena setiap orang memiliki pengetahuan tentang budaya mereka. Sebagai konsultan, ketika ia bertemu dengan konseli untuk memberikan bimbingan dan layanan konsultasi. Fasilitator perlumenyadari budaya ketika bekerja dengan instruktur karena mereka memiliki budaya mereka sendiri pada intinya. Dalam memberikan layanan bimbingan dan konseling, konselor perlu fokus pada kesadaran budaya karena dapat membantu konselor memahami kualitas psikologis seperti kecerdasan (intelektual, emosional, dan spiritual), keterampilan, sikap, motivasi, dan lain-lain. DiIndonesia, konselor masih kurang memperhatikan kesadaran budaya karena pemberian layanan bimbingan dan konseling membantu membentuk perilaku baru dan menentukan keberhasilan proses konseling.
References
Al Irsyad Al Nafs. 2019. Jurnal Bimbingan Konseling Islam, 6(2), 109 – 123.
Ardila, Yuwinda. 2019. Memahami Komunikasi Antar Budaya dalam Layanan Konseling Kelompok. Jurnal Bimbingan dan Konseling Borneo, 1(2), 30-36.
Arredondo, Patricia., Gonsalves, John. 1980. Mempersiapkan Konselor yang Efektif Secara Budaya. Jurnal Presonnel dan Bimbingan.
Dedi Supriadi. 2001. Konseling Lintas Budaya: Isu dan Relevansinya di Indonesia . Bandung. UPI.
Gumilang, GS (2015). Urgensi kesadaran budaya konselor dalam melaksanakan layanan bimbingan dan konseling menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Jurnal Guidena, 5(2), 45-58.
Jumarin. 2002. Dasar-dasar Konseling Lintas Budaya. Yogyakarta: Perpustakaan Mahasiswa.
Luddin, Abu Bakar M. 2010. Dasar-dasar Konseling: Tinjauan Teori dan Praktek. Bandung: Pelopor Media Literatur.
Mamat Supriatna. 2019. Konseling Berbasis Wawasan Lintas Budaya Dalam Meningkatkan Toleransi Remaja. 4(1), 35-36.
Nugraha, A, Dewang, S. 2017. Sensitivitas Multikultural untuk Konselor dalam Layanan Konseling. Jurnal Konseling Inovatif: Teori, Praktik & Penelitian, 1 (1), 9-18.
Nuzliah. 2016. Konseling Multikultural. Jurnal Pendidikan, 2(2), 205-206.
Putri, A. 2016. Pentingnya kualitas pribadi konselor dalam konseling untuk membangun hubungan antara konselor dan konseli. Jurnal Bimbingan Konseling Indonesia, 1(1), 10-13.
Solikhin, Asep. 2016. Paradigma Profesi Konselor Dalam Perspektif Konseling Lintas Budaya. Jurnal Pendidikan, 11(2), 110-122.
Suwarni. 2016. Memahami Perbedaan sebagai Sarana Konseling Lintas Budaya. Jurnal Bimbingan Konseling Islam, 7(1), 117-137.
Yanuarti, Dian Riska. 2018. Pendekatan Lintas Budaya untuk Konseling Individu Untuk Meningkatkan Tanggung Jawab Pribadi Konseli. Jurnal Ilmiah Pro Guru, 4(1), 54-63.
Yuwinda Ardila. 2019. Memahami Komunikasi Antarbudaya Dalam Layanan Konseling Kelompok. 1(2), 34-35.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
Citation Check
License
Copyright (c) 2022 Nata Septi Mulyani, Indah Mahmuda, Noval Ramadhan Prima, Bella Sintia, Tonny Romulus Aritonang
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work’s authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal’s published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).