EKSISTENSI IKAN LARANGAN SEBAGAI KEARIFAN LOKAL PEMBANGUNAN MASYARAKAT MINANGKABAU (STUDI KASUS : IKAN LARANGAN DIBATU BUSUK KELURAHAN LAMBUNG BUKIT PAUH PADANG)
DOI:
https://doi.org/10.31004/jptam.v3i3.405Keywords:
Ikan larangan, Kearifan Lokal, PembangunanAbstract
Masyarakat di Minangkabau memiliki banyak cara untuk membangun Kampung, salah satunya dengan memelihara ikan larangan disekitar tempat tinggal yang secara ekonomi memiliki nilai jual cukup tinggi dan bisa dimanfaatkan untuk pembangunan Kampung. Penelitianini bertujuan untuk melihat bagaimana caranya masyarakat Kampung Batu Busuk menjaga keberadaan ikan di sungai supaya jangan punah akibat pencemaran lingkungan dan memberi niali guna untuk pembangunan Kampung.Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Sementra itu teori yang relevan disini adalah teori struktural fungsional Robert K. Merton tentang konsep fungsi manifest dan fungsi latent dari ikan larangan. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan latar belakang munculnya kesepakatan masyarakat Kampung Batu Busuk untuk menjadikan ikan sungai sebagai ikan larangan, upaya apa yang dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat setempat untuk menjaga ikan tetap eksis keberadaannya serta pemanfaatan dana hasil pemeliharaan ikan untukpembangunan Kampung.
References
Atmodja. (1986). Pengertian Kearifan Lokal dan Relevansinya dalam Modernisasi dalam Ayathrohaedi Kepribadian Budaya Bangsa (Lokal Genius). Jakarta: Dunia Pustaka.
Bungin, B. (2001). Metodologi Penelitian Sosial: Format-Format Kuntitatif dan Kualitatif. Surabaya: Airlangga University Perss.
Dessy Anwar. (2003). Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya.
Hidayati Deny. (2016). Memudarnya Nilai Kearifan Lokal Masyarajat Dalam Pengelolaan Sumber Daya Air. Jurnal Kependudukan Indonesia, 11(1), 39–48.
Kartawinata. (2011). Merintas Kearifan Lokal ditengah Modernisasi dan Tantangan Pelestarian, Departemen Pariwisata dan Kebudayaan Republik Indonesia.
Lubis. (2005). Menumbuhkan (kembali) Kearifan Lokal Dalam Pengelolaan Sumber Daya Alam di Tapanuli Selatan. Jurnal Antropologi Indonesia, Jurnal Ant(3), 263–272.
Ritzer, G. dan D. J. G. (2010). Teori Sosiologi Modern (terj.). Jakarta: Prenada Media.
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Usman Sunyoto. (2004). Pembangunan dan Pemberdayan Masyarakat. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Wirdaningsih. (2018). Kearifan Lokal Minangkabau. Yogyakarta: Deepublish.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
Citation Check
License
Copyright (c) 2019 Ramayani Ramayani, Firman Firman, Rusdinal Rusdinal
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work’s authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal’s published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).