Diskusi dan Pembinaan Individu meningkatkan Kinerja Guru
DOI:
https://doi.org/10.31004/jptam.v6i2.4267Keywords:
Diskusi, Kenerja, Pembinaan IndividuAbstract
Pembelajaran yang berkualitas menuntut para guru untuk tampil terampil dalam menyajikan proses pembelajaran yang terjadi di kelas. Untuk tampil terampil dalam menyajikan proses pembelajaran di depan kelas guru harus terus belajar. Termasuk belajar menyiapkan proses pembelajaran dengan baik, belajar membuka pelajaran secara menarik. Belajar menggunakan berbagai metode secara bervariasi. Belajar membuat penilaian. Belajar menutup proses pembelajaran secara baik. Namun fakta yang ditemukan dalam kondisi riil di kelas, tampak bahwa banyak guru Bahasa Inggris perlu dibantu. Alasannya adalah para guru belum dapat membuka pembelajaran denga menarik untuk membuat siswa tertarik terlibat dalam proses pembelajaran, belum menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi. Masih melulu menggunakan metode tunggal yakni metode ceramah. Dan belum dapat melakukan penilaian secara autentik. Dan belum dapat menutup kegiatan pembelajaran secara tepat karena kurag cermat dalam mengelola waktu yang tersedia secara tepat. Hal ini terungkap dari data kinerja guru dalam proses pembelajaran. Untuk mengatasi permasalahan sebagaimana disampaikan pada paragraf sebelumnya, selaku pengawas kami coba berusaha meningkatkan kinerja guru dalam penyajian proses pembelajaran dengan strategi diskusi untuk pembinaan individu. Strategi diskusi untuk pembinaan individu dipilih karena mempertimbangkan bahwa dalam diskusi pihak-pihak yang terlibat memiliki relasi setara atau kemitraan. Dengan relasi setara dan semangat kemitraan maka para pihak akan lebih nyaman bertukar pikiran dan berbagi pengalaman. Dengan saling bertukar pikiran dan berbagi pengalaman para guru akan lebih terbuka hatinya untuk menerima masukan dan berani pula untuk menyampaikan gagasan-gagasanya. Dengan menyampai pikiran, gagasan, dan refleksi pengalamannya para guru terbimbing untuk menggali potensi yang mereka miliki. Tentu diskusi berjalan efektif karena sudah disiapkan panduan pertanyaan untuk digali bersama-sama. Dengan cara itu relasi pembinaan menjadi semakin personal dan memungkinkan guru untuk dapat meningkatkan kinerjanya dalam menyejikan proses pembelajaran. Karena mereka menyadari ada potensi berkembang dalam dirinya. Hal ini terbaca dari data observasi kunjungan kelas yang menunjukkan adanya peningkatan. Di mana data observasi kunjungan kelas sebelum aksi penyelesaian masalah, 5 orang guru menunjukan predikat cukup. Sedangkan pada data observasi kunjungan kelas yang dilakukan setelah aksi penyelesaian masalah atau diskusi pembinaan individu menunjukkan bahwa ke 5 orang guru Bahasa Inggris tersebut sudah mendapat predikat baik bahkan ada yang mencapai predikat baik sekali. Sehinga dapat disimpulkan bahwa peningkatan kinerja guru dalam menyajikan proses pembelajaran dapat dilakukan dengan diskusi pembinaan individu. Hal inilah yang dapat kami berbagi sebagai pengalaman terbaik atau best practice kepada rekan-rekan seprofesi untuk boleh dijadikan rujukan dalam menolong guru-gurunya.
References
AA Anwar Prabu Mangkunegara.2005. Evaluasi Kinerja SDM.PT Remaja Rosdakarya. Bandung
Ahmad Susanto. 2018. Manajemen Peningkatan Kinerja Guru, Konsep, Strategi, dan Implementasinya. Kencana. Depok.
Balai Pustaka, Depdiknas (2005) Kamus Besar Bahasa Indonesia
Depdiknas, (2004) Pedoman Supervisi Pengajaran
Depdiknas, (2011) Supervisi Akademik, Materi Pelatihan Penguatan Kemampuan Kepala Sekolah
Depdiknas, (2001). Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah, Jakarta, Depdiknas.
Fatah. 1999. Landasan Pendidiksn Remaja. PT Remaja Rosdakarya. Bandung.
Harahap,Baharudin, (1983). Supervisi Pendidikan, PT Ciawijaya, Jakarta
http://repository.uin.suska.ac.id 2014
http://aadesanjaya.blogspot.com,
Jelau, Stefanus ( Tesis S2,2010) Pengaruh Kompetensi Supervisi Akademik dan Manajerial Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru
Mulyasa.E, Dr.MPd (2007) Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif, Penerbit PT Remaja Rosdakarya.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 41 Tahun 2007 Tentang Standar Proses
Risnawatiririn.wordpress.com:2012/01/17
Suara.com 2014
Wikipedia.2014
Woocara.blog-spot.com.2012
www.definisi.pengertian.com.2015
Yamin Martinis.H, Drs,M.Pd,(2007) Profesionalisasi Guru dan Implementasi KTSP, Penerbit Gaung Persada Press.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
Citation Check
License
Copyright (c) 2022 Petrus EY Ngilo Rato
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work’s authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal’s published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).