PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI CAHAYA MENGGUNAKAN COOPERATIVE LEARNING TIPE STAD DI KELAS VIII A SMP NEGERI 2 SEBERIDA TAHUN PELAJARAN 2017/2018
DOI:
https://doi.org/10.31004/jptam.v4i1.434Keywords:
Cooperative Learning Tipe STAD, Hasil Belajar IPA, Materi CahayaAbstract
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya hasil belajar siswa VIII A SMP Negeri 2 Seberida . Salah satu model untuk mengatasi kesulitan belajar tersebut adalah model cooperative learning tipe STAD (Student Teams Achievement Divisions). Penelitian ini dimaksudkan untuk menjawab permasalahan: 1) Bagaimanakah penerapan model cooperative learning tipe STAD pada pembelajaran IPA materi cahaya di kelas VIII A? 2) Bagaimana hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA materi cahaya menggunakan model cooperative learning tipe STAD di kelas VIII A? Permasalahan tersebut dibahas melalui penelitian tindakan kelas yang dilakukan melalui 2 siklus dengan setiap siklus tahapannya adalah perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Penerapan model cooperative learning tipe STAD pada pembelajaran IPA materi cahaya di kelas VIII A dimulai dari do’a dan absensi, apersepsi dilanjutkan guru membagi kelompok, siswa melakukan eksperimen sesuai dengan LK, guru memberikan tugas kepada semua kelompok untuk berdiskusi dengan menyelesaikan LKS yang diberikan guru, setelah diskusi selesai guru mempersilahkan setiap kelompok presentasi dan dikomentari kelompok lain, guru memberikan penghargaan dengan memajang kelompok terbaik di papan tulis, terakhir guru mengajak berdo’a bersama. 2) Hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA materi cahaya menggunakan model cooperative learning tipe STAD di kelas VIII A mengalami peningkatan setiap siklusnya, hal ini dapat dilihat dari tingkat ketuntasan belajar pesertadidik per siklus yaitu pada pra siklus dengan KKM 75 siswa prasiklus ada 19 siswa atau 48,7% yang tuntas, kemudian mengalami kenaikan pada siklus 1 yaitu ada 27 siswa atau 69,2% dan pada siklus 2 menjadi 34 siswa atau 87,2%, sedangkan keaktifan belajar peserta didik siklus 1 yaitu 71% dan pada siklus 2 menjadi 83%, hasil tersebut sesuai indikator yang ditentukan.
References
http://www.karyatulisku.com/2017/10/hakikat-belajar-hakikat-pembelajaran-hasil-belajar.html.
Isjoni (2010). Cooperative Learning. Bandung: Alfabeta.
Kurniasih dan Sani. 2015. Model Pembelajaran. Yogyakarta: Kata Pena
Loekmono. Belajar Bagaimana Belajar. Jakarta: BPK Gunung Mulia. 1994
Maidiyah (1998: 7-13) http://modelpembelajarankooperatif.blogspot. com/2012/08/student-team-achievement-division-stad_3721.html)
Permendiknas No 22 Tahun 2006 tentang Standar isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah;
Rifa’i (2011: 82) dalam (http://www.karyatulisku.com/2017/10/hakikat-belajar-hakikat-pembelajaran-hasil-belajar.html)
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain dalam (https://www.zonareferensi. com/pengertian-hasil-belajar/)
Shoimin, Aris. 2014. 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media
Sudarmono. Tuntunan Metodologi Belajar. Jakarta: Grasindo. 1994.
W. Winkel, 1989. Psikologi Pengajaran
Winarno Surakhmad, 1980, Interaksi Belajar Mengajar, Bandung: Jemmars
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
Citation Check
License
Copyright (c) 2020 Z Abidin
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work’s authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal’s published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).