Pengaruh Ekstrak Seledri (Apium Graveolens Linn ) terhadap Penurunan Kadar Asam Urat pada Lansia di Klinik Iman Kecamatan Medan Labuhan Kota Medan
DOI:
https://doi.org/10.31004/jptam.v6i2.4363Keywords:
Seledri, Asam UratAbstract
Perubahan gaya hidup masyarakat menjadi pola hidup yang tidak sehat telah mendorong terjadinya berbagai penyakit yang mempengaruhi metabolisme tubuh. Salah satu diantaranya adalah penyakit asam urat atau yang disebut hiperurisemia. Hiperurisemia adalah asam yang terbentuk akibat metabolisme purin (adenin dan guanin) di dalam tubuh, purin berasal dari makanan yang mengandung protein, seperti daging, jeroan, kacang-kacangan dan lainnya. Secara umun kandungan seledri (Apium graveolens linn) terdiri dari karbohidrat, fenol (flavonoid) yang bekerja untuk memotong jalur metabolisme purin.seledri juga mengandung apiin yang bekerja sebagai diuretic yang berfungsi mengeluarkan purin dari ginjal, sehingga kadar asam urat bisa menurun. Metode: Penelitian ini menggunakan studi eksperimen dengan metode pretest dan posttest dimana sampel yang digunakan sebanyak 36 orang yang dibagi atas kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, sampel merupakan lansia ? 60 tahun yang mengikuti program program pengelolaan penyakit kronik di klinik IMAN, Martubung. hasil penelitian ini menunjukkan hasil rata-rata pretest 8.533 mg/dl dan posttest 6.516 mg/dl. Terdapat penurunan kadar asam urat sebesar 2.017 mg/dl pada kelompok eksperimen, pada kelompok Kontrol hasil rata-rata pretest 7.696 dan posttest 7.494 terjadi penurunan sebesar 0.202 mg/dl. Terdapat pengaruh ekstrak seledri (Apium gravolens Linn) terhadap penurunan kadar asam urat pada lansia di klinik Iman.
References
AKKOÇ, Berkay. (2019). No Title?????. ????, 8(5), 55.
Aminatus, Larasati Dameria. (2021). PENGARUH PEMBERIAN AIR REBUSAN SELEDRI TERHADAP PENURUNAN KADAR ASAM URAT PADA LANSIA DI KELURAHAN KARTOHARJO KABUPATEN MAGETAN. STIKES BHAKTI HUSADA MULIA.
Dolati, Karim, Rakhshandeh, Hassan, Golestani, Mohsen, Forouzanfar, Fatemeh, Sadeghnia, Roya, & Sadeghnia, Hamid R. (2018). Inhibitory effects of apium graveolens on xanthine oxidase activity and serum Uric acid levels in hyperuricemic mice. Preventive Nutrition and Food Science, 23(2), 127–133. https://doi.org/10.3746/pnf.2018.23.2.127
Efek, U. J. I., Etanol, Ekstrak, & Seledri, Daun. (2018). Sebagai Syarat Menyelesaikan Pendidikan Program Studi Diploma III Farmasi NIA DELISMA NASUTION POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MEDAN.
Kooti, Wesam, & Daraei, Nahid. (2017). A Review of the Antioxidant Activity of Celery (Apium graveolens L). Journal of Evidence-Based Complementary and Alternative Medicine, 22(4), 1029–1034. https://doi.org/10.1177/2156587217717415
Kumar, Arun A. U., Browne, Leonard D., Li, Xia, Adeeb, Fahd, Perez-Ruiz, Fernando, Fraser, Alexander D., & Stack, Austin G. (2018). Temporal trends in hyperuricaemia in the irish health system from 2006-2014: A cohort study. PLoS ONE, 13(5), 1–20. https://doi.org/10.1371/journal.pone.0198197
Kusumastuti, Adhi, Khoiron, Ahmad Mustamil, & Achmadi, Taofan Ali. (2020). Metode Penelitian Kuantitatif. Deepublish.
Li, Meng Yao, Feng, Kai, Hou, Xi Lin, Jiang, Qian, Xu, Zhi Sheng, Wang, Guang Long, Liu, Jie Xia, Wang, Feng, & Xiong, Ai Sheng. (2020). The genome sequence of celery (Apium graveolens L.), an important leaf vegetable crop rich in apigenin in the Apiaceae family. Horticulture Research, 7(1). https://doi.org/10.1038/s41438-019-0235-2
Li, Shaopeng, Li, Lanzhou, Yan, Han, Jiang, Xue, Hu, Weiwei, Han, Ning, & Wang, Di. (2019a). Anti?gouty arthritis and anti?hyperuricemia properties of celery seed extracts in rodent models. Molecular Medicine Reports, 20(5), 4623–4633. https://doi.org/10.3892/mmr.2019.10708
Li, Shaopeng, Li, Lanzhou, Yan, Han, Jiang, Xue, Hu, Weiwei, Han, Ning, & Wang, Di. (2019b). Anti_gouty arthritis and anti_hyperuricemia properties of celery seed extracts in rodent models. Molecular Medicine Reports, 20(5), 4623–4633. https://doi.org/10.3892/mmr.2019.10708
Lutfia, Dilla, & Sitanggang, Tantri Wenny. (2019). PENGARUH PEMBERIAN JUS SIRSAK TERHADAP PENURUNAN KADAR ASAM URAT PADA LANSIA DI DESA TANJUNGSARI CIJERUK BOGOR TAHUN 2018. Jurnal Kesehatan STIKes IMC Bintaro, 2(3), 241.
Perhimpunan Reumatologi Indonesia. (2018). Rekomendasi Pedoman Diagnosis dan Pengelolaan Gout.
Richette, Pascal, Doherty, Michael, Pascual, Eliseo, Barskova, Victoria, Becce, Fabio, Castaneda, Johann, Coyfish, Malcolm, Guillo, Sylvie, Jansen, Tim, Janssens, Hein, Lioté, Frédéric, Mallen, Christian D., Nuki, George, Perez-Ruiz, Fernando, Pimentao, José, Punzi, Leonardo, Pywell, Anthony, So, Alexander K., Tausche, Anne Kathrin, Uhlig, Till, Zavada, Jakub, Zhang, Weiya, Tubach, Florence, & Bardin, Thomas. (2020). 2018 updated European League against Rheumatism evidence-based recommendations for the diagnosis of gout. Annals of the Rheumatic Diseases, 79(1), 31–38. https://doi.org/10.1136/annrheumdis-2019-215315
Rusdiana, Taofik. (2018). Telaah Tanaman Seledri (Apium graveolens L.) sebagai Sumber Bahan Alam Berpotensi Tinggi dalam Upaya Promotif Kesehatan. Indonesia Natural Research Pharmaceutical Journal, 3(1), 1–8.
Saputra, Oktadoni, & Fitria, Triola. (2016). Khasiat Daun Seledri ( Apium graveolens ) Terhadap Tekanan Darah Tinggi Pada Pasien Hiperkolestrolemia. Majority, 5(April), 1–6.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
Citation Check
License
Copyright (c) 2022 HalminAuthors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work’s authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal’s published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).