Strategi Komunikasi dalam Rangka Menyelesaikan Permasalahan Masyarakat Sekitar Hutan di Kabupaten Lima Puluh Kota
DOI:
https://doi.org/10.31004/jptam.v6i2.4420Keywords:
Strategi Komunikasi, Perusakan Hutan, Ekonomi MasyarakatAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa strategi komunikasi penyelesaian konflik perusakan hutan, mengetahui peran Pemerintah dalam menjaga pelestarian hutan dan pendapatan ekonomi masyarakat terhadap hutan di Lima Puluh Kota. Penelitian ini menunjukkan bahwa Pengaturan bidang kehutanan secara umum yang diatur dengan Keputusan Menteri Kehutanan dapat dikemukakan, di antaranya: (1) Keputusan Menteri Kehutanan Nomor: 6884/KPTS-II/2002 tanggal 12 Juli 2012 tentang Kriteria dan Tata Cara Evaluasi terhadap Industri Priemer Hasil Hutan Kayu; (2) Keputusan Menteri Kehutanan Nomor: 6885/KPTS-II/2002 tanggal 12 Juli 2012 tentang Tata Cara Persyaratan Perpanjangan Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan; (3) Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 178/KPTS-II/2003 tanggal 12 Juli 2003 tentang Cara Penilaian Kinerja Usaha Pemanfaatan Hutan Tanaman Unit Manajemen dalam Rangka Pengelolaan Hutan Secara Lestari. Tindakan untuk mengantisipasi masalah ini dengan menggunakan strategi komunikasi persuasif, komunikasi lingkungan dan komunikasi pariwisata. Berdasarkan hal ini Pemerintah dapat mengawawasi agar tidak terjadi perusakan hutan dan mampu untuk mengelola hutan untuk meningkatkan ekonomi masyarakat sekitar hutan di Kabupate Lima Puluh Kota.
References
Bungin, Burhan. (2015). Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta : Rajawali Pers
Cangara, Hafied. 2006. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Cox, R. (2010). Environmental Communication And The Public Sphere. Thousand Oaks: Sage Publications.
Effendy, Onong Uchjana. 2007. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
Effendy, Onong Uchjana. 2004. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung: Rosdakarya
Effendi, Onong Uchajana. 1992. Dinamika Komunikasi. Bandung : PT Remaja
Rosdakarya
Emil Salim, Pembangunan Berwawasan Lingkungan, LP3ES, Jakarta, 1986.
Fajar, Marhaeni. 2009. Ilmu Komunikasi Teori & Praktik. Yogyakarta : Graha Ilmu
Hadiwijoyo, Surya Sakti. (2012). Perencanaan Pariwisata Perdesaan Berbasis Masyarakat (Sebuah Pendekatan Konsep). Yogyakarta : Graha Ilmu
Kenmada. 2013. Perencanaan Komunikasi Konsep dan Aplikasi. Bandung: Ultimus.
Liliweri, Alo. 2001. Gatra-Gatra Komunikasi Antarbudaya. Yogyakarta : Pustaka
Pelajar
Marx, Karl and Frederick Engels, 1948/1991. The Communist Manifesto. International Publisher, New York, USA.
Mulyana Deddy. 2005. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Oepen, Manfred and Hamacher, Winfried. 1999. Environmental Communication for Sustainable Development
Rogers Carl .R. 1961.On Becoming A Person: A Therapist,s View of Psychoteraphy. USA: Houghton Mifflin Company
Suhandang, Kustadi. 2012. Studi dan Penerapan Public Relations. Bandung: Nuansa Cendekia.
Undang Undang Republik Indonesia no 41 tahun 1999 tentang Kehutanan.
Widjaja, A.W. 2000. Ilmu Komunikasi Pengantar Studi. Jakarta: Rineka Cipta
Yenrizal, (2015). Makna Simbolik Sawah di Masyarakat Pedesaan Tinjauan Komunikasi Lingkungan pada Masyarakat Semende, Semende Darat Kabupaten Muara Enim, Provinsi Sumatera Selatan. Jurnal Studi Dakwah dan Komunikasi, no3
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
Citation Check
License
Copyright (c) 2022 Ria WijayantyAuthors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work’s authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal’s published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).