Hukum Adat Maninggian Janjang Masyarakat Minang Kabau di Kecamatan Baso Kabupaten Agam Sumatera Barat Aspek Psikologis

Authors

  • Seperta Meri Magister Psikologi UIN SUSKA Riau, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.31004/jptam.v6i2.4689

Keywords:

Hukum Adat, Maninggian Janjang

Abstract

Lain lubuk lain ikannya lain padang lain belalang adalah sebuah peribahasa yang mengungkapkan bahwa setiap peradaban dan kebudayaan yang ada di dunia ini memiliki ciri dan karakteristik tersendiri yang berbeda dengan peradaban yang lainnya. Segala sesuatu yang lahir dalam sekelompok orang kemudian berkembang menjadi norma lalu dijadikan sebuah hukum bagi kelompok itu sendiri. Salah satu suku bangsa di Indonesia terdapat suku Minang Kabau yang mendiami hampir seluruh daerah dalam provisi Sumatera Barat dan daerah-daerah yang berbatasan dengan Sumatera Barat seperti Riau, Bengkulu, Jambi dan Sumatera Utara. Salah satu budaya Minang Kabau yang belum banyak dikenal orang adalah budaya Maninggian Janjang (Meninggikan Tangga) dalam menerapkan hukuman sosial bagi pelanggar larangan adat setempat.  Keunikan inilah yang membuat penulis ingin melakukan penelitian untuk mengetahui tentang sejarah pemberlakukan hukum adat Maninggian janjang, larangan pantang yang dilanggar, sangsi hukum, proses penjatuhan hukuman serta yang berwenang menjatuhkan hukuman. Penelitian ini dilakukan dengan metode wawancara dan observasi kedaerah Kecamatan Baso, Kabupaten Agam Provinsi Sumatera Barat.

References

Anwar, Chaidir, Hukum Adat Indonesia: Meninjau Hukum Adat Minangkabau (1997.Jakarta: Rineka Cipta)

Nugroho, Joko. 2019 “Rang Solok Baralek Gadang 2019 tawarkan tradisi daerah dan festival kuliner tradisional” diakses pada 20 mei 2021.Naim Muchtar, Menggali Hukum Tanah dan Hukum Waris Minangkabau, (Padang: Center for Minangkabau Studies, 1968)

Sagal, Yogaku Puspita Rini. 2013“Baralek Gadang, Pesta Pernikahan Besar-besaran Ala Minang” diakses pada 21 mei 2021.

Ejournal.A Fauzi - Masyarakat Muslim Minangkabau Di Malang Jurisdictie, 2012

Journal DS Fatimah, RB Irawan- kedudukan hukum adat dalam sistem hukum De Juncto Delicti: 2021

Jurnal A Rahmat Sejarah, Kebudayaan dan hukum adat Minangkabau 2019

Jurnal TP Yazid Ilmu Komunikasi, 2014

Jurnal R Malik Minangkabau di Perantauan sebagai Wujud Warga Negara Kesatuan Republik Indonesia ,Analisa Sosiologi, 2016

Journal I Ariani - sistem kekerabatan Di Minangkabau, Jurnal Filsafat, 2015.

Downloads

Published

15-07-2022

How to Cite

Meri, S. . (2022). Hukum Adat Maninggian Janjang Masyarakat Minang Kabau di Kecamatan Baso Kabupaten Agam Sumatera Barat Aspek Psikologis. Jurnal Pendidikan Tambusai, 6(2), 14215–14225. https://doi.org/10.31004/jptam.v6i2.4689

Issue

Section

Articles of Research

Citation Check