Pengaruh Aktivitas Pasar Tradisional terhadap Arus Lalu Lintas

Authors

  • Mansuetus Gare Universitas Flores, Indonesia
  • Efensius Seki Seru Universitas Flores, Indonesia
  • Veronika Miana Radja Universitas Flores, Indonesia
  • Ireneus Kota Universitas Flores, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.31004/jptam.v6i2.4749

Keywords:

Aktivitas Pasar, Arus Lalu Lintas, Volume Lalu Lintas, Mbongawani

Abstract

Aktivitas pasar merupakan bagian dari aktivitas perdagangan jasa belanja. Aktivitas sendiri adalah kegiatan yang dilakukan seseorang dengan berbagai macam tujuan, ada aktivitas berkerja dan belanja. Aktivitas kegiatan yang melibatkan manusia dengan  kendaraan  tentu memiliki dampak pada jaringan jalan dan juga lalu lintas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh aktivitas yang sangat tinggi pada pasar Wolowona, pasar Potulando dan pasar Mbongawani pada saat ini. Medote studi ini mengacu Manual Kapasitas Jalan Indonesia Tahun 1997 dengan pembahasan ruas jalan perkotaan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode Observasi, Dengan melakukan pengamatan dan pengukuran secara langsung di lapangan untuk memperoleh data volume lalu lintas, Kondisi geometri jalan, Kecepatan dan hambatan samping. Berdasarkan hasil survei ruas jalan Sultan Hasanudin pada hari sabtu jam 12.00-13.00 pada jam sibuk jumlah volume lalu lintas sebesar 1737 smp/jam, kapasitasnya sebesar 2509,5 smp/jam, kecepatan rata–rata  7,26 km/jam, dan derajat kejenuhan 0,69 dikategorikan pada level C (Arus stabil namun kecepatan gerak kendaraan dikendalikan). Ruas jalan Kelimutu  pada hari sabtu jam 20.00-21.00 pada jam sibuk jumlah volume lalu lintas sebesar 1827 smp/jam, kapasitasnya sebesar 2509,5 smp/jam, kecepatan rata–rata  6,65 km/jam, dan derajat kejenuhan 0,73 dikategorikan pada level C (Arus stabil namun kecepatan gerak kendaraan dikendalikan). Ruas jalan Nusantara  pada hari sabtu jam 12.00-13.00 pada jam sibuk jumlah volume lalu lintas sebesar 2659 smp/jam, kapasitasnya sebesar 1692,4 smp/jam, kecepatan rata–rata  7,52 km/jam, dan derajat kejenuhan 1,57 dikategorikan pada level F (Arus dipaksakan, kecepatan rendah, volume di atas kapasitas, antrian panjang yang menimbulkan macet).

References

Belshaw, C. (1998). Tukar Menukar Tradisional dan Pasar Modern. Jakarta : Gramedia.

Direktorat Jendral Bina Marga (1997), Manual Kapasitas Jalan (MKJI), Sweroad. Jakarta : PT. Bina Karya.

http://v3n1_ing_blogspot.com/Jurnal_Teknik_Sipil_Volume_3_Nomor_1,April_2007:1-102,

https://www.kompas.com/skolah/read/2000/01/28/060000169/pasar-tradisional-pengertian-ciri-dan-jenisnya

Kumoro, A. (2009). Karakter dan Atribut Ruang Publik Pasar Tradisional Kasus Pasar Legi. Surakarta : Majalah Ilmiah Teknik. Diakses dari http://puslit2.petra.ac.id/ejournal/index.php/gem/article/view/17591

Sukirman Silvia, (1999). Dasar-Dasar Perencanaan Geometri Jalan. Bandung: Nova.

Tamin, O. Z, (2000). Perencanaan dan Permodelan Transportasi. Bandung: Penerbit ITB.

Warpani, P. S. (2002). Pengelolaan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Bandung : ITB

Downloads

Published

19-07-2022

How to Cite

Gare, M. ., Seru, E. S. ., Radja, V. M. ., & Kota, I. . (2022). Pengaruh Aktivitas Pasar Tradisional terhadap Arus Lalu Lintas. Jurnal Pendidikan Tambusai, 6(2), 14689–14695. https://doi.org/10.31004/jptam.v6i2.4749

Issue

Section

Articles of Research

Citation Check