Gambaran Happiness/Sanang Pada Seorang Seniman Entrepreneur

Authors

  • Vera Ayu Tamara Jurusan Psikologi, Universitas Negeri Padang, Indonesia
  • Yanladila Yeltas Putra Jurusan Psikologi, Universitas Negeri Padang, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.31004/jptam.v6i2.4788

Keywords:

Kebahagiaan, Seniman, Entrepreneur

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menguraikan, menggambarkan serta mendeskripsikan bagaimanakah gambaran sanang/happiness pada seorang seniman entrepreneur, maka peneliti melakukan penggalian data kepada seorang subjek yang berprofesi sebagai seorang seniman. Subjek dalam penelitian ini berjumlah dua orang yang merupakan seniman enterpreneur. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologis yang dilakukan melalui wawancara. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis data menurut Miles & Huberman yang terdiri dari tiga alur yaitu: reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan/verifikasi. Hasil dari penelitian ini didapatkan bahwa happiness subjek pertama dan kedua dalam menjadi seniman entrepreneur adalah happiness yang berasal dari kehidupan masa lalu, emosi positif, serta kebahagiaan masa sekarang.

References

Aghaei, Asghar & Jalalvand, Ladan & Zavari, Gholam-Abbas. (2006). A Comparison Of Personality Traits Of Artists And Ordinary People. Radoš? person?ba. 4. 63-74.

Aria Mada. (2013, 12 Juni). Pandangan Hidup Sebagai Seniman. Kompasiana.com. Diakses pada 15 April 2021, from https://www.kompasiana.com/ariamada/551c18f4a33311d92bb65b5d/pandangan-hidup-sebagai-seniman

Banks, M. (2010). Craft labour and creative industries. International Journal of Cultural Policy, 16(3), 305–321. https://doi.org/10.1080/10286630903055885

Bauer, C., Viola, K., & Strauss, C. (2011). Management skills for artists: “learning by doing”? International Journal of Cultural Policy, 17(5), 626–644. https://doi.org/10.1080/10286632.2010.531716

Bridgstock, R. (2013). Not a dirty word: Arts entrepreneurship and higher education. Arts and Humanities in Higher Education, 12(2–3), 122–137. https://doi.org/10.1177/1474022212465725

Cleeremans, A., Ginsburgh, V., Klein, O., & Noury, A. (2016). What’s in a Name? the Effect of an Artist’s Name on Aesthetic Judgments. Empirical Studies of the Arts, 34(1), 126–139. https://doi.org/10.1177/0276237415621197

Creswell, J. W. (2007). Qualitative Inquiry & Research Design Choosing Among Fie Approaches, 2 ed. (pp. 1–414). California: Sage Publications, Inc.

Creswell, J. W. (2014). Research Design Qualitatif, Quantitative, and Mixed Methods Approaches, 4 ed. California: Sage Publications, Inc.

Creswell, W. John & Creswell, J. D. (2018). Research Design: Qualitative, Quantitative adn Mixed Methods Approaches, 5 ed. (Vol. 53, Issue 9). California: Sage Publications, Inc.

Daniel. (2019). Pengaruh Jaringan Bisnis Dan Optimisme Terhadap Kemampuan Menemukan Peluang Bisnis Pada Cell Group Pro M Gereja Mawar Sharon Surabaya. Jurnal Agora, 7(2).

Diržyt?, A., Ka?erauskas, T., & Perminas, A. (2021). Associations between happiness, attitudes towards creativity and self-reported creativity in Lithuanian youth sample. Thinking Skills and Creativity, 40(February). https://doi.org/10.1016/j.tsc.2021.100826

Eka Ami. (2021, 26 Januari). 5 Seniman Ini Baru Dipuja dan Terkenal setelah Meninggal Dunia. Idntimes.com. Diakses pada 4 Maret 2021, from https://www.idntimes.com/science/discovery/eka-amira/5-seniman-ini-baru-terkenal-setelah-meninggal-dunia-c1c2/5

Elsa Fitria Bena. (2017, 6 Mei). Seniman yang Rela Menghancurkan Karyanya Sendiri, Nyeni Banget. Idntimes.com. Diakses pada 16 Maret 2021, from https://www.idntimes.com/hype/fun-fact/elsa-fitria-bena-1/seniman-seniman-yang-menghancurkan-karyanya-sendiri-c1c2/6

Fakhirah, I. (2016). Proses penciptaan seni berdasarkan karakter penciptanya. Jurnal DKV. Makassar: UNM

Fuad, M. (2017). Psikologi Kebahagiaan Manusia. KOMUNIKA: Jurnal Dakwah Dan Komunikasi, 9(1), 114–132. https://doi.org/10.24090/komunika.v9i1.834

Gea, A. A. (2014). Time Management: Menggunakan Waktu Secara Efektif dan Efisien. Humaniora, 5(2), 777. https://doi.org/10.21512/humaniora.v5i2.3133

Handayani, N. S. (2021). Kebahagiaan: Studi Pengaruh Dukungan Sosial Pada Wanita Pekerja yang Mengalami Bekerja dari Rumah (Work From Home) Dampak Covid-19. UG Jurnal, 15(3), 22–32.

Le, H., Jogulu, U., & Rentschler, R. (2014). Understanding Australian ethnic minority artists’ careers. Australian Journal of Career Development, 23(2), 57–68. https://doi.org/10.1177/1038416214521400

Lestari, D. E., & Syafiq, M. (2017). Proses Kreatif Seniman Rupa. Jurnal Psikologi Pendidikan . 04(1), 1-16

Lusiawati, I. (2019). Membangun Optimisme pada Seseorang Ditinjau dari Sudut Pandang Psikologi Komunikasi. Jurnal TEDC, 10(3), 147–151.

Menger, P. M. (1999). Artistic labor markets and careers. Annual Review of Sociology, 25(November 2003), 541–574. https://doi.org/10.1146/annurev.soc.25.1.541

Miles, M. B., & Huberman, A. M. (1994). Qualitative Data Analysis An expanded Sourcebook 2nd Edition (R. Holland (ed.)). SAGE Publications.

Mitra Tarigan (Editor). (2018, 11 Januari). Simak Kata Pelukis Naufal Abshar. Tempo.co. Diakses pada 15 April 2021, from https://gaya.tempo.co/read/1049547/tidak-perlu-takut-jadi-seniman-simak-kata-pelukis-naufal-abshar/full&view=ok

Nugrahani, F. (2014). Metode Penelitian Kualitatif dalam Penelitian Pendidikan Bahasa. Surakarta: Farida Nugrahani.

Philoit (2020). Apakah profesi "seniman" cukup menjanjikan untuk dijadikan profesi utama? Atau lebih baik sebagai profesi sampingan. Philoit.id. Diakses pada 16 April 2021, from https://philoit.id/question/apakah-profesi-seniman-cukup-menjanjikan-untuk-dijadikan-profesi-utama-atau-lebih-baik-sebagai-profesi-sampingan#/

Jones, P. J., (2010). Happiness at Work: Max imizing Your Psychological Capital for Success. USA: Wiley-Blackwell.

Ryff, C. D. (1989). Happiness is everything, or is it? explorations on the meaning of psychological well-being. 13.

Setianik, A. E. (2020). Pengalaman Menjalani Karier Sebagai Seniman Lukis: Sebuah Interpretative Phenomenological Analysis. Empati, 8(4), 94–103.

Seligman, M. E. P., Steen, T. A., Park, N., & Peterson, C. (2005). Positive psychology progress: empirical validation of interventions. The American Psychologist, 60(5), 410–421. https://doi.org/10.1037/0003-066X.60.5.410

Shyamsiah Seftyani, S., Widyaningsih, O., & Ulfa. (2020). Hubungan Perilaku Bullying dengan Sikap Interaksi Sosial Siswa. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan STKIP Kusuma Negara II, 271–280. http://jurnal.stkipkusumanegara.ac.id/index.php/semnara2020/article/view/500

Siska Wulandari, & Ami Widyastuti. (2014). Faktor - Faktor Kebahagiaan Di Tempat Kerja. Jurnal Psikologi UIN Sultan Syarif Kasim Riau, 10(Juni), 41–52

Situmorang, N. Z., & Tentama, F. (2018). Makna Kebahagiaan pada GenerasiY. https://doi.org/10.31227/osf.io/48j3m

Throsby, D., & Zednik, A. (2010). Do You Really Expect to Get Paid? An Economic Study of Professional Artists in Australia (Issue 16 February 2014). http://www.australiacouncil.gov.au/__data/assets/pdf_file/0007/79108/Do_you_really_expect_to_get_paid.pdf

Wahyuni, E., & Maulida, I. (2019). Hubungan Antara Kepuasan Hidup dan Kesejahteraan Psikologis pada Siswa SMA Negeri Se-Jakarta Pusat. INSIGHT: Jurnal Bimbingan Konseling, 8(2), 173–180. https://doi.org/10.21009/insight.082.08

Wright, T. A., & Bonett, D. G. (2007). Job Satisfaction and Psychological Well-Being as Nonadditive Predictors of Workplace Turnover. Journal of Management, 33(2), 141–160. https://doi.org/10.1177/0149206306297582

Downloads

Published

22-07-2022

How to Cite

Ayu Tamara, V., & Yeltas Putra, Y. (2022). Gambaran Happiness/Sanang Pada Seorang Seniman Entrepreneur. Jurnal Pendidikan Tambusai, 6(2), 15066–15075. https://doi.org/10.31004/jptam.v6i2.4788

Issue

Section

Articles of Research

Citation Check