Penggunaan Susu Kental Manis (SKM) sebagai Minuman Harian Anak di Kendari dan Batam

Authors

  • Satria Yudistira Yayasan Abhipraya Insan Cendekia Indonesia (YAICI), Indonesia
  • Nila Kurniasari Yayasan Abhipraya Insan Cendekia Indonesia (YAICI), Indonesia
  • Tria Astika Endah Permatasar Yayasan Abhipraya Insan Cendekia Indonesia (YAICI), Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.31004/jptam.v6i2.4858

Keywords:

Susu Kental Manis, Stunting, Gizi Buruk

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui fakta yang ada di masyarakat tentang penggunaan Susu Kental Manis (SKM) sebagai minuman harian anak di Kendari dan Batam. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian campuran atau mix method. Adapun metode yang dipakai adalah survey dan wawancara dengan Teknik random sampling representative. Selanjutnya penelitian ini berlokasi di Kendari dan Batam dengan total responden untuk kedua daerah adalah 700 responden dengan rincian 400 responden di daerah Kediri dan 300 responden di daerah Batam. Data yang didapat dalam penelitian ini selanjutnya dianalisis dan disajikan datanya menggunakan teknik naratif deskriptif. Setelahnya berdasarkan data yang diperoleh penelitian ini berkesimpulan bahwa penggunaan SKM sebagai minuman harian anak di Kendari dan Batam menemui beberapa fakta yang baru terungkap seperti persepsi masyarakat yang salah mengenai SKM terbentuk utamanya karena iklan produk dan kemasan. Adapun persepsi yang salah yaitu menganggap SKM adalah susu yang baik bagi pertumbuhan dan diberikan kepada anak sebagai pengganti ASI/sebagai susu lanjutan setelah ASI/MPASI, yang mana dalam hal ini disebabkan oleh persepsi yang salah dan ketidaktahuan terhadap dampak SKM yang dapat menimbulkan diabetes, obesitas dan gizi buruk pada anak (stunting).

References

Bloem MW, Pee SD, Hop LT, Khan NC, Laillou A, Minarto, Pfanner RM, Soekarjo D, Soekirman, Solon JA, Theary C, Wasantwisut

E, 2013.Key strategies to further reduce stunting in Southeast Asia: Lessons from the ASEAN countries workshop. Food and Nutrition Bulletin: 34:2

Bappenas dan TNP2K. (2018). Strategi Nasional Percepatan Pencegahan Anak Kerdil (Stunting) Periode 2018-2024. www.tnp2k.go.id Diakses pada tanggal 25 Juli 2022

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (2016) Situasi Balita Pendek, ACM, SIGNALS APL Diakses pada 9 januari 2022 dari https://doi.org/10.1145/379277.312726

Kemenkes. (2021). Buku Saku Hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) tingkat Nasional, Provinsi, dan Kabupaten/Kota tahun 2021. In Angewandte Chemie International Edition, 6(11), 951–95

Kemenkes (2016). Situasi Balita Pendek 2016. Jakarta Kementerian Kesehatan.

Kemenkes, PGMI. (2016) Cerdas Menjaga Gizi dalm 1000 Hari Pertama Kehidupan. Jakarta.

Kusharisupeni, 2002. Peran status kelahiran terhadap stunting pada bayi : sebuah studi

prospektif, Jurnal Kedokteran Trisakti, 2002,23: 73-80

Lewit EM, Kerrebrock N. 1997Population-Based Growth Stunting, The Future Of Children

Children And Poverty 7:2 Picauly I, Magdalena S, 2013. Analisis determinan dan pengaruh stunting terhadap prestasi belajar anak sekolah di Kupang dan Sumba Timur, NTT. Jurnal Gizi dan Pangan,8(1): 55—6

Sawata AL, R. S. (2003). Stunting and future risk of obesity: principal physiological mechanisms. Cad Sauda Publica.

Downloads

Published

28-07-2022

How to Cite

Yudistira, S., Kurniasari, N. ., & Endah Permatasar, T. A. . (2022). Penggunaan Susu Kental Manis (SKM) sebagai Minuman Harian Anak di Kendari dan Batam. Jurnal Pendidikan Tambusai, 6(2), 15584–15590. https://doi.org/10.31004/jptam.v6i2.4858

Issue

Section

Articles of Research

Citation Check