Perbandingan Efektivitas Sefalosporin Generasi ke-3 dengan Kombinasi Sefalosporin Generasi ke-3 dan Ampisilin pada pasien Infeksi Saluran Kemih di Bangsal Anak RS PKU Muhammadiyah Bantul

Authors

  • Muhammad Irfan Suharjo Program Studi Magister Farmasi, Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta, Indonesia , Indonesia
  • Endang Darmawan 2 Staf Bagian Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran, Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta, Indonesia
  • Nurcholid Umam Kurniawan KSM Ilmu Kesehatan Anak RS PKU Muhammadiyah Bantul, Yogyakarta, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.31004/jptam.v6i2.5089

Keywords:

Antibiotik, Infeksi saluran kemih (ISK)

Abstract

Epidemiologi infeksi saluran kemih (ISK) pada anak sangat bervariasi dan dipengaruhi beberapa faktor diantaranya usia, jenis kelamin, kriteria diagnosis dan kultur. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbandingan efektivitas penggunaan antibiotik tunggal (ceftriaxone atau cefotaxime) dengan kombinasi (cefotaxime dan ampisilin). Penelitian ini menggunakan rancangan kohort prospektif pada pasien ISK anak. Terdapat dua kelompok yaitu antibiotik tunggal (n=36) dibanding antibiotik kombinasi (n=37) hasil yang diukur berupa luaran terapi pasien yang meliputi suhu badan dan pemeriksaan urin (bakteriuria, leukosituria, leukosit esterase) serta lama rawat inap dengan menggunakan analisis univariat dan bivariat. Hasil penelitian, menunjukan sebanyak 57,5% didominasi oleh laki-laki dan 42,5% didominasi oleh perempuan. Berdasarkan usia menunjukkan sebesar 75,3% pada kelompok 0-60 bulan, sedangkan kelompok 72-132 bulan sebesar 23,3% dan kelompok 144-216 bulan sebesar 1,4%. Kedua kelompok menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang bermakna terhadap suhu badan dimana nilai p>0,159, untuk bakteriuria nilai p>1,000 dengan RR yaitu sebesar 1,16 CI 95% (0,48–2,83), untuk leukosit esterase nilai p>0,574 dan nilai p>0,350 untuk lama rawat inap, pada penurunan nilai leukosituria terdapat perbedaan yang bermakna p>0,012 terhadap kelompok antibiotik tunggal sefalosporin generasi ke-3 dibanding kombinasi cefotaxime dengan ampicillin. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa efektivitas antara kedua kelompok antibiotik tunggal dan kombinasi menunjukkan perbedaan yang tidak bermakna (p>0,05) terhadap penurunan suhu badan, bakteriuria, leukosit esterase dan lama rawat inap. Pada luaran terapi leukosituria terjadi perbedaan bermakna (p<0,05).

References

Abdollah, IMD, George A, Richard, MD, Gainesv,lie, Florida, JMD, et al. Double-Blind, Multicenter, Comparative Study of the Safety and Efficacy of Cefixime versus Amoxicillin in the Treatment of Acute Urinary Tract Infections in Adult Patients, New York The American Journal of Medicine.1998;85(3):18-19.

Basuki, PB. Dasar-dasar Urologi, CV. Sagung seto, Jakarta, pp. 25-29; 2012.

Herawati MH, Ghani L. Hubungan Faktor Determinasi dengan Kejadian Tifoid di Indonesia Tahun 2007. Media Peneliti dan Pengembangan Kesehatan. 2009; 165-173.

Ikatan Dokter Anak Indonesia. Konsensus Infeksi Saluran Kemih Pada Anak. Jakarta: IDAI; 2011.

Kolawole AS, Kandaki OYT, Babatunde SK. Prevalence of Urinary Tract Infection (UTI) Among Patient attending Dalhatu Araf Specialist Hospital, Lafia, Nasawara State Nigeria, International Journal of Medicine and Medical Sciences. 2009; 165-167.

Ketut SN. Analisis Implementasi Kebijakan Penggunaan Antibiotik Rasional Untuk Mencegah Resistensi Antibiotik di RSP Sanglah Denpasar: Studi KasusInfeksiMethicillin Resistant Staphylococcus Aureus, Jurnal ARSI, Bali. 2009; 43.

Montini G, Toffolo A, Zuccheta P, et al. Antibiotik Treatment for Pyelonephritis in Children : Multicenter Randomized Controlled Non-Inferiority Trial. BMJ. 2007: pp. 386-388.

Nguyen HT. Bacterial of The Genitourinary Tract. Smith’s General Urology 17th ed. Newyork: McGraw Hill Companies. 2008; 5-193

Putry AA. Efektivitas terapi antibiotik pada pasien rawat inap penderita infeksi saluran kemih di rsd dr. Soebandi jember periode januari-desember 2014. (Skripsi), Jember; 2015.

Raszka WV, Khan O. Pyelonefritis. Pediatrics in Review. 2003; 9-364.

Refdanita, Maksum, R, Nurgani A, et al. Faktor yang Mempengaruhi ketidaksesuaian Penggunaan antibiotik dengan uji Kepekaan di Ruang Intensif Rumah Sakit Fatmawati Jakarta Tahun 2001-2002, Makara Kesehatan. 2004;(8): 21-26.

Rai GK, Upreti HC, Rai SK, et al. Causative Agents of Urinary Tract Infections in Children and Their Antibiotik Sensitivity Pattern: A Hospital Based Study. Nepal Med Coll J. 2008:10(2); 86-90.

Shaikh N, Morone EN, Bost EJ, Farrell HM. Prevalence of Urinary Tract Infection in Childhood A.Meta-Analysis. The Pediatrics infections Desiase Journal. 2008:27; Nomor 4.

Sultang A. Evaluasi Outcome Terapi dan Lama Rawat Inap Antibiotik Golongan Sefalosporin Generasi Ke-3 Terhadap Infeksi Saluran Kemih Anak. (Tesis). Yogyakarta: Universitas Ahmad Dahlan; 2017.

Tori. Evaluasi penggunaan antibiotik pada penderita diduga infeksi saluran kemih di- unit rawat jalan RSK Ngesti Waluyo Parakan periode Januari 2001-Juni 2002. (Tesis). Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada; 2003.

Widyati. Praktik Farmasi Klinik: Fokus Pada Pharmaceutical Care. Surabaya: Brilian Internasional; 2016.

Downloads

Published

11-08-2022

How to Cite

Suharjo, M. I. ., Darmawan, E. ., & Kurniawan, N. U. (2022). Perbandingan Efektivitas Sefalosporin Generasi ke-3 dengan Kombinasi Sefalosporin Generasi ke-3 dan Ampisilin pada pasien Infeksi Saluran Kemih di Bangsal Anak RS PKU Muhammadiyah Bantul. Jurnal Pendidikan Tambusai, 6(2), 16417–16422. https://doi.org/10.31004/jptam.v6i2.5089

Issue

Section

Articles of Research

Citation Check