Persepsi Remaja Mengenai Pendidikan Seksual
DOI:
https://doi.org/10.31004/jptam.v7i1.5822Keywords:
Persepsi, Remaja, Pendidikan SeksualAbstract
Penelitian ini betujuan untuk mengetahui presepsi remaja mengenai pendidikan seks. Pendidikan seks merupakan pelajaran yang ditujukan untuk menumbuhkan pemahaman diri dan harga diri, mempererat hubungan keluarga, mengembangkan keterampilan untuk hubungan manusia yang sehat, dan bertanggung jawab saat menciptakan hubungan seksual dan seksual. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Adapun informan dalam penilitian ini remaja putra dan remaja putri. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara. wawancara adalah teknik pengambilan data dimana data tersebut diambil melalui kegiatan tanya jawab melalui komunikasi lisan dalam bentuk terstruktur, semi terstruktur, dan tidak terstruktur adapun hasil dari penelitian ini yaitu persepsi remaja mengenai pendidikan seksual remaja memandang pendidikan seks sebagai hal yang memiliki nilai positif, penting untuk dipelajari, dan juga memiliki manfaat bagi remaja guna membantu permasalahan hidup yang dialaminya. Pendidikan seks membantu remaja untuk mengetahui arah perilaku seksual yang dihadapinya agar terhindar dari hal yang negatif yang berdampak pada dirinya dan juga agar tidak melakukan hal-hal yang tidak sesuai dengan norma kehidupan. Remaja memandang bahwa pendidikan seks menjadi alat yang berfungsi untuk mencegah penyalahgunaan seks terjadi pada diri remaja. Pendidikan seks dianggap mampu untuk menjawab rasa ingin tahu remaja dan perasaan penasarannya akan hal-hal yang memiliki kaitan dengan seks.
References
Amir, A. A., Fitri, R., & Zulyusri, Z. (2022). Persepsi Mengenai Pendidikan Seksual Pada Remaja: A Literature Review. Khazanah Pendidikan, 16(2), 111–116.
Dixon-Mueller, R. (2010). International Technical Guidance on Sexuality Education: An evidence-informed approach for schools, teachers and health educators. Vol. I, Vol. II. JSTOR.
Hadi, A. (2021). Penelitian Kualitatif Studi Fenomenologi, Case Study, Grounded Theory, Etnografi, Biografi. CV. Pena Persada.
Halstread, J. M., & Reiss, M. (2006). Sex Education “Nilai dalam Pendidikan Seks Bagi Remaja: Dari Prinsip Ke Praktek.” Jakarta: Yudhistira.
Harahap, N. (2020). Penelitian Kualitatif. Wal ashri Publishing.
Meilani, N., Shaluhiyah, Z., & Suryoputro, A. (2014). Perilaku ibu dalam memberikan pendidikan seksualitas pada remaja awal. Kesmas: Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional (National Public Health Journal), 8(8), 411–417.
Rasyidillah, A. (2017). Persepsi remaja tentang perilaku seks pranikah (studi pada remaja di Kota Tangerang). FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Safita, R. (2013). Peranan orang tua dalam memberikan pendidikan seksual pada anak. Jurnal Edu-Bio, 4(3), 32–40.
Samsu, S. (2021). Metode Penelitian:(Teori Dan Aplikasi Penelitian Kualitatif, Kuantitatif, Mixed Methods, Serta Research & Development). Pusaka Jambi.
Simbolon, M. (2007). Persepsi dan kepribadian. Jurnal Ekonomis, 1(1), 52–66.
Susanti, S. (2020). Presepsi dan Cara Pemberian Pendidikan Seksual pada Anak TK. CV. Adanu Aditama.
Suyitno, S. (2018). Metode Penelitian Kualitatif: Konsep, Prinsip Dan Operasionalnya. Akademia Pustaka.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
Citation Check
License
Copyright (c) 2023 YuliantiAuthors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work’s authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal’s published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).