Sejarah Gastronomi Kue Barongko dari Makassar
DOI:
https://doi.org/10.31004/jptam.v7i1.5824Keywords:
Barongko, Makassar, Kerajaan Gowa, Kuliner, Gastronomi SejarahAbstract
Barongko adalah salah satu makanan khas Makassar, Sulawesi Selatan. Kuliner tradisional yang satu ini mudah ditemui di beberapa toko kue di sekitar kota Makassar karena juga menjadi salah satu barang wajib yang harus dibawakan pada kado pernikahan adat bernama Lisek Bosarak. Keyakinan mereka mengatakan bahwa Barongko memiliki cita rasa yang berbeda jika pisang yang digunakan tidak ditanam di tanah Sulawesi Selatan. Hal ini juga menjadi salah satu alasan mengapa jarang ditemukan di kota lain. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan sejarah Barongko, fungsinya dalam tradisi, perkembangannya saat ini, serta sebagai dokumentasi untuk melestarikan salah satu Kuliner Tradisional Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Sumber data yang digunakan adalah tempat kejadian, dokumen, wawancara, dan sumber data. Teknik analisis data yang digunakan adalah yang dilakukan secara interaktif dan berlangsung terus menerus sejak pengumpulan data di lapangan hingga selesai. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Barongko merupakan salah satu kuliner tradisional Makassar yang memiliki sejarah sejarah dari masa Kerajaan Gowa dan dipercaya dengan beberapa filosofi dan nilai yang terkait. Beberapa penjual Barongko yang populer mulai melakukan inovasi pada Barongko untuk menjadikannya layak sebagai oleh-oleh khas daerah.
References
Djalal, M., Tashi Wangdi, J., Dirpan, A., Bastian, F., Latief, R., Ainani, A.F., & Yolanda, D.S. (2022). Makanan Tradisional Indonesia: Tinjauan bibliometrik 2013-2022. Jurnal Canrea: Jurnal Teknologi Pangan, Nutrisi, dan Kuliner, 5(2),172-182. https://doi.org/10.20956/canrea.v5i2.736 (ID)
Fakhrunnisa, D., Margi, I.K., & Pageh, M. (2016). Masakan Etnik: Indonesia (ID
Freeman N. (2010). Etnik Bugis Mandar di Dusun Mandar Sari, Desa Sumberkima, Gerokgak, Buleleng, Bali (Sejarah, Pemerintahan Identitas Etnik dan Kontribusinya Bagi Pembelajaran Sejarah). Widya Winayata: Jurnal Pendidikan Sejarah
Hastuti, Purnomo, I. Sumardi, Daryono, Budi, S. (2019). Keanekaragaman jenis pisang liar (Musa spp.) di Sulawesi, Indonesia.
Kwik, JC. (2008). Pengetahuan Makanan Tradisional: Memperbarui budaya dan memulihkan kesehatan (tesis Master, University of Waterloo).
Nahria, Tawani.R, I. (2022). Keanekaragaman Makanan Suku Bugis-Makassar di Sulawesi Selatan
Paluseri, D.D., Putra, S.A., Hutama, H.S., & fajri, M. (2017). Penetapan Warisan Budaya Tak Benda Indonesia. Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya Direktorat Jendral Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Pathuddin, H., Kamariah, & Nawawi, M.I., (2021). Etnomatematika Bugis: Eksplorasi Kue Barongko Sebagai Sumber Belajar Matematika.
Rahman, Fadli. (2011). Jejak Rasa Nusantara (ID)
Sharif MSM, Zahari MSM, Nor NM, Muhammad R. (2016). Pentingnya Transmisi Pengetahuan dan Kaitannya dengan Kelangsungan Praktek Makanan Tradisional Melayu. Procedia Soc Behav Sci. 2016;222:567-77.
Ini, Herve. (2011). Makanan untuk besok? Bagaimana disiplin ilmu gastronomi molekuler dapat mengubah cara kita makan. Laporan EMBO 7(11):1062-66
Wibisono, A. Wisesa, H.A, Rahmadhani, Z.P. et al. (2020) Pengetahuan makanan tradisional Indonesia: kumpulan data makanan baru berkualitas tinggi dan sistem pengenalan otomatis. J Data Besar 7, 69
Wijaya, S. (2019). Pemetaan budaya makanan Indonesia: kontribusi awal untuk mempromosikan wisata kuliner Indonesia. J.Ethn.Makanan 6, 9.
Kabarkami.com. 2012. Coto Makassar, Sop Tertua di Indonesia. (1 Oktober 2015). URL https://www.kabarkami.com/coto-makassar-sop-tertua-di-indonesia.html
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
Citation Check
License
Copyright (c) 2023 Savira PradiatiAuthors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work’s authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal’s published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).