Perbedaan Quarter-life Crisis pada Mahasiswa Tingkat Akhir Ditinjau dari Identity Exploration
DOI:
https://doi.org/10.31004/jptam.v7i1.5863Keywords:
Quarter-Life Crisis, Mahasiswa Tingkat Akhir, Identity ExplorationAbstract
Quarter-life crisis merupakan krisis yang dialami oleh individu dalam masa peralihan perkembangan dari remaja menuju dewasa atau biasa dikenal dengan istilah emerging adulthood. Mahasiswa tingkat akhir merupakan individu yang termasuk dalam kategori usia pada masa perkembangan emerging adulthood. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui perbedaan tingkat quarter-life crisis yang dialami oleh mahasiswa tingkat akhir yang ditinjau dari identity exploration. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode komparatif. Penelitian yang menggunakan metode purposive sampling dengan 100 responden mahasiswa tingkat akhir di Universitas Negeri Padang. Pengumpulan data quarter-life crisis menggunakan alat ukur modifikasi dari penelitian Sumartha dengan nilai validitas dalam rentang 0,321 – 0,522 dan nilai reliabilitas 0,812 (? Cronbach). Analisis data menggunakan Independent Sample T-Test yang mendapatkan nilai t sebesar 0,011 sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada tingkat quarter-life crisis mahasiswa tingkat akhir antara yang memilih untuk bekerja atau menikah.
References
Arnett, J. J. (2014). Emerging Adulthood: The Winding Road from the Late Teens Through the Twenties. Oxford University Press.
Atwood, J. D., & Scholtz, C. (2008). The quarter-life time period: an age of indulgence, crisis or both?. Contemporary Family Therapy, 30(4), 233-250.
Berk, L. E. (2012). Developmental Through the Lifespan (Edisi Kelima): Dari Prenatal sampai Masa Remaja, Transisi Menjelang Dewasa (Volume 1). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Fischer, K. (2008). Ramen Noodles, Rent and Resumes: An After-College Guide to Life. California: SuperCollege LLC.
Gunawan, J. (2015). Perbedaan self-regulated learning pada mahasiswa tingkat akhir yang bekerja dan tidak bekerja. Skripsi. Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Habibie, A., Syakarofath, N. A., & Anwar, Z. (2019). Peran religiusitas terhadap quarter-life crisis (qlc) pada mahasiswa. Gadjah Mada Journal of Psychology (GamaJoP), 5(2), 129-138.
Hayati, A. (2019). Hubungan antara kecerdasan spiritual dengan quarter-life crisis (studi deskripstif pada mahasiswi psikoterapi semester 8 tahun 2019). Skripsi. UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
Hermawati, N. (2013). Gambaran orientasi masa depan area pekerjaan pada mahasiswa fakultas psikologi UIN SGD Bandung. Psympathic: Jurnal Ilmiah Psikologi, 6(1), 731-742.
Murphy, M. (2011). Emerging adulthood: is the quarter-life crisis a common experience?. Thesis Dublin Institute of Technology.
Nash, R. J., & Murray, M. C, (2010). Helping College Students Find Purpose: The Campus Guide to Meaning-Making. San Francisco, CA: Jossey Bass.
Nurmi, J. E. (1991). How do adolescents see their future? A review of the development of future orientation and planning. Developmental review, 11(1), 1-59.
Robbins, A., & Wilner, A. (2001). Quarter-life Crisis: The Unique Challenges of. New York: Penguin Putnam Inc.
Robinson, W., & Smith. (2013). The holistic phase model of early adult crisis. Journal Adult Development.
Robinson, W., dkk. (2015). Quarter-life crisis: an overview of research and theory. Conference on Emerging Adulthood. United Kingdom: The University of Greenwich.
Santrock. (2011). Life-span Development: Perkembangan Masa-Hidup. Edisi 13. Sciences, 2nd edition. New York.
Sitompul, T. W., Mirza, R., & Yulinda, Y. (2019). Orientasi Masa Depan dan Religiusitas pada Mahasiswa Teknik Informatika. Philanthropy: Journal of Psychology, 3(1), 67-74.
Sumartha, A. R. (2020). Pengaruh trait kepribadian neuroticism terhadap quarter-life crisis dimediasi oleh harapan pada mahasiswa tingkat akhir universitas islam negeri maulana malik ibrahim malang. Skripsi. Malang: Psikologi, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
Citation Check
License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work’s authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal’s published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).