Tingkat Pembelajaran Mandiri Anggota Kelompok Tani Setetes Madu Dalam Budidaya Tanaman Jagung Berdasarkan Konsep Heutagoigi
DOI:
https://doi.org/10.31004/jptam.v7i1.6168Keywords:
Pembelajaran Mandiri, Heutagogi, JagungAbstract
Jagung merupakan salah satu bahan pangan penting bagi masyarakat Indonesia, untuk meningkatkan produksi jagung, maka dapat dilakukan dengan meningkatkan kepercayaan petani untuk mau belajar mandiri mengakses informasi budidaya tanaman jagung melalui media informasi yang ada guna ada peningkatan pengetahuan dan ketrampilan budidaya tanaman jagung dalam penggunaan cara-cara budidaya tanaman jagung sesuai konsep yang benar yang berdampak pada adanya peningkatan produksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi tingkat pembelajaran mandiri anggota Kelompok Tani Setetes Madu dalam budidaya tanaman jagung berdasarkan konsep heutagogi. Penelitian dilaksanakan di Desa Camplong II, Kecamatan Fatuleu, Kabupaten Kupang Nusa Tenggara Timur menggunakan desain penelitian deskriptif kuantitatif dengan metode penelitian survey eksplanasi, responden dalam penelitian adalah semua anggota Kelompok Tani Setetes Madu yang membudidayakan tanaman jagung berjumlah 60 orang. Data dianalisis deskriptif dengan menggunakan Skoring. Hasil penelitian menunjukkan (1) Tingkat pembelajaran mandiri anggota kelompok tani Setetes Madu dalam budidaya tanaman jagung berdasarkan konsep heutagoigi berada pada kriteria sedang dengan skor 2,34 atau sebanyak 54,56 persen anggota kelompok tani Setetes Madu dalam proses pembelajaran mandiri dikategorikan sedang. (2). Tingkat pembelajaran mandiri anggota kelompok tani Setetes Madu dikategorikan sedang dikarenakan petani baru memanfaatkan informasi Teknik budidaya tanaman jagung dari buku/leaflet yang diberikan oleh teman dibandingkan belajar mandiri melalui media bantu yang lain (Internet, WhatsApp, Facebook, Youtube).
References
Badan Pusat Statistik Indonesia. 2020. “Catalog?: 1101001.” Statistik Indonesia 2020 1101001: 790. https://www.bps.go.id/publication/2020/04/29/e9011b3155d45d70823c141f/statistik-indonesia-2020.html.
BPS NTT. 2022. “Nusa Tenggara Timur Dalam Angka.”
Directorate of Food Crops, Horticulture, and Estate Crops Statistics. 2020. 05100.2103 BPS-Statistics Indonesia Analysis of Maize and Soybean Productivity in Indonesia 2020 (the Result of Crop Cutting Survey).
Fidelugwuowo, U. B. 2021. “Knowledge and Skills for Accessing Agricultural Information by Rural Farmers in South-East Nigeria.” IFLA Journal, 47(2), 119–128. https://doi.org/10.1177/0340035220951837.
Lich Hoang-Khac, Tuyen Tiet, Nguyen To-The & Tuan Nguyen-Anh. 2021. “Impact of Human Capital on Technical Efficiency in Sustainable Food Crop Production: A Meta-Analysis.” International Journal of Agricultural Sustainability, 20:4, 521-. doi: 10.1080/14735903.2021.1949880%0A.
Rahima Kaliky dan Sabilla Azrina. 2021. “Penyuluhan Pembangunan Di Masa Pandemi Covid-19 Dengan Pendekatan Heutagogi.” In Penyuluhan Pembangunan, ed. Subejo Sunarru,Samsi Hariadi. Yogyakarta: Impulse, 440.
Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D. Penerbit A. ed. Penerbit Alfabeta Bandung. Penerbit Alfabeta Bandung.
Widyantara. 2018. Udayana University Press Ilmu Manajemen Usahatani.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
Citation Check
License
Copyright (c) 2023 Musa F BanunaekAuthors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work’s authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal’s published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).