Upaya Meningkatkan Kohesi Sosial untuk Pencegahan Tawuran Melalui Konseling Realitas
DOI:
https://doi.org/10.31004/jptam.v7i2.7142Keywords:
Kohesi Sosial, Tawuran Pelajar, Konseling RealitasAbstract
Tawuran pelajar di tingkat sekolah semakin meningkat khususnya dikalangan siswa Sekolah Menengah Kejuruan. Layanan bimbingan kelompok dalam pelaksanaan bimbingan konseling di sekolah jarang dimanfaatkan untuk pencegahan tawuran pelajar. sebagian besar kegiatan bimbingan kelompok hanya dilaksanakan untuk menyelesaikan permasalahan belajar, pribadi, sosial dan karir. Penelitian ini bertujuan (1)menggambarkan kohesi sosial siswa dalam pencegahan tawuran pelajar, (2) mendeskripsikan keterlaksanaan layanan bimbingan kelompok pendekatan konseling realitas dalam meningkatkan kohesi sosial untuk pencegahan tawuran pelajar. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperiment. Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan instrument kohesi sosial dalam pencegahan tawuran, daftar wawancara, dan instrumen uji kelayakan materi. Data hasil penelitian dianalisis dengan analisis deskriptif, analisis kualitatif dan analisis nonparametrik dengan uji statistik Koefisien Kendall’s (W) dan uji Wilcoxon Rank Test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) tingkat kohesi sosial dalam pencegahan tawuran pelajar cenderung rendah, (2) pelaksanaan bimbingan kelompok masih mengalami keterbatasan untuk mengatasi permasalahan tawuran pelajar, Guru BK belum terampil menyusun panduan layanan bimbingan kelompok untuk meningkatkan kohesi sosial dalam pencegahan tawuran pelajar. Adanya peningkatan yang signifikan terhadap kohesi sosial dalam pencegahan tawuran pelajar setelah pelaksanaan layanan bimbingan kelompok menggunakan pendekatan konseling realitas dalam meningkatkan kohesi sosial untuk pencegahan tawuran pelajar.
References
Andrew Norton Dan Arjan De Haan. 2013. Social cohesion: Theoretical debates and practical applications with respect to jobs.
Arthur, S. R. & E. S. R. 2010. Kamus psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Corey, G. 2010. Teori dan praktik konseling dan psikoterapi. Bandung: Pt Refika Aditama.
Elhesmi, S., Neviyarni, & Ibrahim, I. 2013. Peran guru bk dan guru mata pelajaran dalam mencegah tawuran antar pelajar. Konselor/Jurnal Ilmiah Konseling, 2(3), 7–15.
Gibson, R. L., & Mitchell, M. H. 2011. Bimbingan dan konseling. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Intan, G. 2018. Kpai: kasus kekerasan anak dalam pendidikan meningkat tahun 2018.
Latipun. 2006. Psikologi konseling. Malang: Umm Pers.
Prayitno. 2012. Jenis layanan dan kegiatan pendukung konseling. Padang: Unp Press.
Sofah, Harlina & Putri, R, M. 2018. Pengembangan perilaku asertif untuk pencegahan penyalahgunaan narkoba melalui layanan bimbingan kelompok. Jurnal Fokus Konseling, 4(1), 23-24.
Tarmizi, T., & Julianti, A. 2019. Penggunaan layanan bimbingan kelompok untuk meningkatkan self control dalam mengurangi perilaku agresif siswa kelas VII-9 di MTS Al-Jam’iyatul Wasliyah Tembung. Al-Mursyid: Jurnal Ikatan Alumni Bimbingan dan Konseling Islam (IKABKI), 1(1), 33-57.
Tempo.Co. 2018. Kpai: tawuran pelajar 2018 lebih tinggi dibanding tahun lalu.
West, R., & Turner, L. H. 2007. Introducing communication theory: analysis and apllication. Jakarta: Salemba.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
Citation Check
License
Copyright (c) 2023 Tri VelynaAuthors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work’s authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal’s published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).