Strategi Paguyuban Bojonegoro Kampung Pesilat Dalam Pencegahan Konflik Antar Perguruan Pencak Silat Di Kabupaten Bojonegoro

Authors

  • Pungkas Aditya Putra
  • Maya Mustika Kartika Sari

DOI:

https://doi.org/10.31004/jptam.v7i2.7615

Keywords:

Strategi, Paguyuban, Pencak Silat, Konflik

Abstract

Paguyuban Bojonegoro Kampung Pesilat adalah wadah perguruan silat di Kabupaten Bojonegoro, didirikan pada tahun 2016 oleh Polres Bojonegoro. Terdapat 20 perguruan pencak silat yang tergabung dalam paguyuban ini, bertujuan menjaga keamanan dan kondusivitas lingkungan masyarakat. Melalui kolaborasi dengan Polri, paguyuban ini berupaya menanamkan kesadaran patuh terhadap hukum bagi para pesilat. Penelitian ini menggambarkan strategi paguyuban dalam mencegah konflik antar perguruan pencak silat di Kabupaten Bojonegoro, dengan menguji teori Integrasi Sosial Emile Durkheim yang membagi solidaritas menjadi Solidaritas Mekanik dan Solidaritas Organik. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan desain penelitian studi kasus, teknik pengumpulan data melalui observasi dan wawancara, serta analisis data kualitatif Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan tiga strategi paguyuban: 1) Sarasehan, yang terdiri dari edukasi atau penyuluhan, forum diskusi grup, dan cangkrukan; 2) Silaturahmi, melalui kunjungan dan latihan bersama; 3) Mengadakan kegiatan bersama, seperti Gelar Kirab Budaya.

 

References

Creswell, J. W. (2010). Research design: pendekatan kualitatif, kuantitatif, dan mixed. Yogjakarta: PT Pustaka Pelajar

Erwin Setyo W, 2015. Pencak Silat. Yogyakarta : PUSTAKABARUPRESSI Made Jata Wiranegara, (2020), “Strategi Polres Madiun dalam manajemen konflik pencak silat” 15(1), 41-48

Estu Widiyowati, (2018), “Dialog Dan Mediasi: Perspektif Komunikasi Konflik Dalam Strategi Manajemen Konflik” Ilmu Komunikasi, Universitas Malang. 6(1) ISSN: 2338-9176

Estu Widiyowati, (2018), “Model Manajemen Konflik Berbasis Kearifan Lokal : Konflik Perguruan Pencak Silat Di Madiun-Jawa Timur” Jurnal Komunikator. 10(1)

Isnan Miftahul Aziiz, (2015), “Solidaritas Kelompok Organisasi Pencak Silat Cabang Kabupaten Ponorogo (Studi Kasus Konflik Anggota Organisasi Setia Hati Terate vs Setia Hati Winongo)”. 5(2)

Jacob Bercovith and Richard Jackson, 2009. Conflict Resolution in the TwentyFirst Century: Principles, Methods, and Approaches (Michigan: University of Michigan Press, n.d.)

Miles,M.B, Huberman,A.M, dan Saldana,J. 2014. Qualitative DataAnalysis, A Methods Sourcebook, Edition 3. USA: Sage Publications. Terjemahan Tjetjep Rohindi Rohidi, UI-Press.

Muhammad Zakaria, (2020),”Studi Tentang Konflik Antar Perguruan Silat PSHT dan IKSPI-Kera Sakti di Desa Sumuragung Kabupten Bojonegoro” Jurnal Kolaborasi Resolusi Konflik. 2(1), 1-73.

Nihayatul Ishma (2020), ”Dinamika Konflik Internal Organisasi Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Di Cabang Surabaya” Universitas Negeri Surabaya. 09(1)

Retno Iswati, (2019), “Upaya Manajemen Konflik DenganKelompok untuk Melestarikan dan Mengembangkan Nilai-Nilai Ajaran Perguruan Silat Setia Hati Terate (PSHT) dan Perguruan Silat Setia Hati TunasMuda Winongo (PSHW) di Madiun” Ilmu Administrasi Negara, Universitas Merdeka Madiun, ISSN : 2598-0076, Vol 3

Tri Astuti, (2021), “Peran Masyaratkat dalam Pencegahan Konflik Antar Perguruan Pencak silat di Kecamatan Purwosari Kabupaten Bojonegoro Terhadap Keamanan dan Ketertiban Masyarakat” Jurnal Hukum, 3(2).

Downloads

Published

14-07-2023

How to Cite

Putra, P. A., & Sari, M. M. K. . (2023). Strategi Paguyuban Bojonegoro Kampung Pesilat Dalam Pencegahan Konflik Antar Perguruan Pencak Silat Di Kabupaten Bojonegoro. Jurnal Pendidikan Tambusai, 7(2), 4697–4707. https://doi.org/10.31004/jptam.v7i2.7615

Issue

Section

Articles of Research

Citation Check