Model Pembentukan Karakter Pelajar Pancasila dengan Pendekatan Collaborative for the Advancement of Social and Emotional learning (CASEL)

Authors

  • Ary Sulistyowati Universitas Pancasakti , Indonesia
  • Sitti Hartinah Universitas Pancasakti , Indonesia
  • Hanung Sudibyo Universitas Pancasakti , Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.31004/jptam.v7i2.7985

Keywords:

Karakter, Casel, Peserta Didik

Abstract

Pendidikan karakter diberikan untuk memberikan tekanan pada nila-nilai tertentu seperti rasa tanggung jawab, jujur, peduli, hormat, adil, memiliki sikap tolerasi agar dapat membantu siswa untuk memperhatikan, memahami, dan melakukan nilai-nilai tersebut dalam kehidupannya sehari-hari. Pendidikan karakter tentunya dapat diwujudkan apabila pendidik memberikan pendidikan, pelatihan,pengarahan, pengajaran dan bimbingan kepada peserta didik.Pendidikan adalah sebuah proses secara terencana dan dalam keadaan yang sadar demi tercapainya tujuan pembelajaran yang di dalamnya menjadikan siswa dapat berpartisipasi secara aktif dalam proses pengembangan potensi dirinya sendiri. Siswa akan mempunyai kemampuan pengendalian diri, kecerdasan, spiritual keagamaan, akhlak mulia, dan keterampilan yang diperlukan dalam kehidupan social. Karakter mengacu pada serangkaian sikap (attitude),perilaku (behaviors),motivasi (motivasion), dan ketrampilan (skills). Karakter meliputi sikap seperti keinginan untuk melakukan hal yang terbaik, kapasitas intelektual seperti berpikir kritis dan alasan moral, perilkau seperti jujur dan bertanggungjawab, mempertahankan prinsip-prinsip moral dalam situasi penuh ketidakadilan, kecakapan interpersonal dan emosional yang memungkinkan seseorang berinteraksi secara efektif dalam berbagai keadaan,dan komitmen untuk kontribusi dengan komunitas dan masyarakatnya. Karakteristik adalah realisasi perkembangan positif sebagai individu (intelektual, social, emosional, dan etika ). Individu yang berkarakter baik adalah seseorang yang berusaha melakukan hal yang terbaik. Menerapkan Pendidikan social emosi dalam ghal ini dengan pendekatan CASEL (Collaborative for the Advancement of Social and Emotional Learning). CASEL adalah sebuah organisasi yang bertujuan memberikan kampanye dan advokasi untuk penerapan Pendidikan social emosi dengan berdasarkan pada riset dan bukti ilmiah terkait penerapan Pendidikan social emosi ini. Pembelajaran Sosial Emosional dalam kerangka CASEL ini mencakup 5 komponen yaitu: Kesadaran Diri (Self Awareness), Pengelolaan Diri (Self Management), Kesadaran Sosial (Social Awareness), Kemampuan Berinteraksi Sosial (Relationship Skills), Pengambilan Keputusan Bertanggung Jawab (Responsible Decision-Making).Tujuan pada Pembelajaran Sosial dan Emosional merupakan menciptakan pembelajaran yang dilakukan secara kolaboratif oleh seluruh komunitas sekolah. Proses kolaborasi ini memungkinkan anak dan pendidik dan tenaga kependidikan di sekolah memperoleh dan menerapkan pengetahuan, keterampilan dan sikap positif mengenai aspek sosial dan emosional agar dapat Memahami, menghayati, dan mengelola emosi (kesadaran diri),Menetapkan dan mencapai tujuan positif (pengelolaan diri),Merasakan dan menunjukkan empati kepada orang lain (kesadaran sosial) Membangun dan mempertahankan hubungan yang positif (keterampilan berelasi), Membuat keputusan yang bertanggung jawab. (pengambilan keputusan yang bertanggung jawab).

References

Ali, Aisyah M. 2018. Pendidikan Karakter: Konsep dan Implementasinya. Jakarta: KENCANA.

Arismantoro. 2008. Character Building. Yogyakarta: Tiara Wacana.

Bian, Yohana Afliani Ludo. 2020. Guru dan Pendidikan Karakter: Sinergitas Peran Guru dalam Menanamkan Nilai-nilai Pendidikan Karakter di Era Milenial. Jawa Barat: CV Adany Abimata.

Hamid, Said. 2010. Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa.Jakarta: Kemendiknas Badan Penelitian dan Pengembangan Kurikulum.

Hasan, Rieny. 1997. Mendampingi Anak Menyongsong Milenium 3. Ditinjau dari Segi Psikologi. Makalah Seminar Sehari NOVA, 14 Agustus 1999.

Kesuma, dkk. 2012. Pendidikan Karakter Kajian Teori dan Praktik di Sekolah. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Lickona, Thomas. 1991. Educating for Character: How Our School Can Teach Respect and Responsibility. New York, Toronto, London, Sydney, Aucland: Bantam Books.

Lickona, Thomas. 2015. Educating For Character; Mendidik Untuk Membentuk Karakter, terj. Juma Abdu Wamaungo.Jakarta: Bumi Aksara.

Masnur Muslich. 2013. Pendidikan Karakter Menjawa Tantangan Krisis Multidimensional.Jakarta: Bumi Aksara.

Maunah, Binti. 2015, Implementasi Pendidikan Karakter dalam Pembentukan Kepribadian Holistik Siswa, Jurnal Pendidikan Karakter, Tahun V Nomor 1April

Muslich, Masnur. 2013. Pendidikan Karakter Menjawab Tantangan Krisis Multidimensional.Jakarta: Bumi Aksara. Ratna Megawangi. 2007. Pendidikan Karakter Solusi Yang Tepat Untuk Membangun Bangsa.Jakarta: Indonesia Heritage Foundation.

Nugraha, Rahmad Agung & Bajari. Abner Herry 2021. Evaluating Character Education Strengthening Policy during Learning from Home in the New Normal Era. International Academic Journal of Education & Literature.2-1 pp.149-153.International Academic Journal of Education & Literature

Sudirman, 1987.Ilmu Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya

Tafsir, Ahmad. 2013.Pendidikan Karakter Perspektif Islam.Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Teungku Muhammad Hasbi Ash Shiddiqi. 2002.

Putri, Frysca Amanda & Dewi, Anggraeni, Dinie Jurnal Kewarganegaraan Vol. 6 No. 1 Juni 2022 P-ISSN: 1978-0184 E-ISSN: 2723-2328 2 Universitas Pendidikan Indonesia

Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

Zubaedi.2012. Design Pendidikan Karakter; Konsepsi dan Aplikasinya dalam Lembaga Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Grup.

Downloads

Published

15-07-2023

How to Cite

Sulistyowati, A., Hartinah, S., & Sudibyo, H. (2023). Model Pembentukan Karakter Pelajar Pancasila dengan Pendekatan Collaborative for the Advancement of Social and Emotional learning (CASEL). Jurnal Pendidikan Tambusai, 7(2), 10275–10282. https://doi.org/10.31004/jptam.v7i2.7985

Issue

Section

Articles of Research

Citation Check