Alih Kode dan Campur Kode pada Interaksi Pembelajaran di TK Pertiwi 25.1 Randugunting dan Implikasinya terhadap Pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA
DOI:
https://doi.org/10.31004/jptam.v7i2.8041Keywords:
Alih kode, Campur kode, ImplikasiAbstract
Tujuan penelitian ini ada tiga: 1) mengkarakterisasi jenis dan fungsi alih kode dan campur kode dalam interaksi pembelajaran di TK Pertiwi 25.1 Randugunting; 2) merinci faktor-faktor yang berkontribusi terhadap kemunculannya; dan 3) untuk membahas implikasi dari temuan untuk pembelajaran bahasa Indonesia SMA. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Penelitian ini menggunakan transkrip percakapan siswa dengan guru dan teman sebaya di TK Pertiwi 25.1 Randugunting sebagai sumber data primernya. Alih kode dan campur kode dalam interaksi pembelajaran di TK Pertiwi 25.1 Randugunting merupakan sumber data penelitian. Mendengarkan dan berbicara dipakai sebagai teknik pengumpulan data. SBLC, pencatatan, dan pencatatan ialah contoh prosedur yang diterapkan. Pendekatan CS dipakai karena merupakan cara paling efektif yang tersedia. Pendekatan Milles dan Huberman untuk analisis data terdiri dari tiga tahap: 1) reduksi data, 2) tampilan data, dan 3) verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi pembelajaran di TK Pertiwi 25.1 Randugunting memperlihatkan jenis dan fungsi alih kode dan campur kode. Pertukaran kode internal ialah salah satu jenisnya, sedangkan alih kode eksternal ialah jenis lainnya. Campur kode internal, campur kode eksternal, dan campur kode campuran ialah tiga bentuk campur kode. Pembalikan kode dapat berfungsi untuk 1) menjelaskan, 2) menanyakan, 3) mengoreksi, 4) menegaskan, dan 5) mengingatkan. Campur kode memiliki dua tujuan: 1) Penyisipan kalimat, dan 2) Pengenalan. Alih kode dan campur kode ialah dua bentuk kedwibahasaan yang diamati dalam konteks interaksi siswa-guru di TK Pertiwi 25.1 Randugunting. Faktor-faktor yang mempengaruhi alih kode meliputi (1) lingkungan sekitar, (2) suasana hati, dan (3) kurangnya kata-kata. Kurangnya kosa kata dan seringnya penggunaan frasa umum ialah dua penyebab terjadinya campur kode. Siswa kelas X semester genap dapat menggunakan pembelajaran ini untuk lebih memahami pentingnya komunikasi dalam negosiasi.
References
Chaer, Abdul, Leonie Agustina. 2010. Sosiolinguistik Pengenalan Awal. (Edisi Revisi).Jakarta: Rineka Cipta.
Djamarah, Syaiful Bahri. 2011. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Hermaji, Bowo. 2016. Teori dan Metode Sosiolinguistik. Yogyakarta: Magnum Pustaka Utama.
Jazeri, Mohamad. 2017. Sosiolinguistik: Ontologi, Epistemologi, dan Aksiologi. Tulungagung: Akademia Pustaka.
Kesuma, Tri Mastoyo Jati. 2007. Pengantar Metode Penelitian Bahasa. Yogyakarta: Carasvatibooks.
Marwan, Iwan. 2016. “Alih Kode Dalam Pemerolehan Bahasa Anak”. Jurnal IAIN Kediri. Online: https://jurnal.iainkediri.ac.id. (diunduh 3 Desember 2023).
Meldani, Amelia. 2018. Alih Kode dan Campur Kode Dalam Novel “The Sweet Sins” Karya Wirianto Putra. Jurnal Bapala. Vol 5 (1), 0-216 halaman. Online: https://core.ac.uk. (diunduh 9 Januari 2023).
Rahardi, K. 2015. Kajian Sosiolinguistik, Ihwal Kode dan Alih Kode. Yogyakarta: Ghalia Indonesia.
Sukardi. 2003. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Susmita, Nelvia. 2015. “Alih Kode dan Campur Kode Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia di SMP Negeri 12 Kerinci”. Jurnal Penelitian Universitas Jambi: Seri Humaniora. Vol 17 (2). 87-98 halaman. Online: https://www.neliti.com/id/publications/43500/alih-kode-dan-campur-kode-dalam-pembelajaran-bahasa-indonesia-di-smp-negeri-12-k. (diunduh 4 Maret 2023).
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
Citation Check
License
Copyright (c) 2023 Suci Fitri AnggraeniAuthors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work’s authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal’s published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).