Implementasi Manajemen Pembelajaran Teaching Factory dalam Mengimplementasikan Kewirausahaan SMK

Abstract

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik dapat secara aktif mengembangkan potensi, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan masyarakat dalam era globalisasi. Sejalan dengan hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk; mengetahui efektivitas pembelajaran manajemen teaching factory dalam implementasi kewirausahaan SMK yang meliputi 1) perencanaan, 2) pengorganisasian, 3) pelaksanaan, 4) evaluasi, dan 5) faktor pendukung dan penghambat. Teaching factory learning merupakan model pembelajaran di SMK berbasis produksi/jasa yang mengacu pada standar dan produksi yang berlaku di industri dan dilaksanakan dalam suasana seperti yang terjadi di industri. Pembelajaran tersebut dapat membantu mempersiapkan siswa untuk memiliki orientasi kewirausahaan, melatih, mendidik, dan menciptakan tenaga kerja profesional yang diinginkan oleh dunia kerja dan bisnis. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian ini bertujuan untuk menggali data dan informasi yang berkaitan dengan pengelolaan sekolah, dalam menumbuhkan jiwa wirausaha pada siswa. Teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian mencatat bahwa; (1) pelaksanaan teaching factory dimulai dari pembentukan struktur manajemen, kerjasama kurikulum, dan kerjasama dengan industri. Standar kompetensi yang digunakan merupakan penerapan kurikulum sekolah, melibatkan siswa yang menguasai kompetensi kejuruan dan memiliki minat atau bakat. Media pembelajaran berupa produk atau jasa telah disesuaikan dengan kompetensi. Instruktur yang terlibat memiliki kualifikasi akademik, pengalaman di industri, dan komitmen (2) faktor pendukung produk atau jasa unggulan teaching factory, sumber daya manusia yang kompeten, infrastruktur pendukung, strategi kerja yang dapat disesuaikan dengan kondisi (3) faktor penghambat teaching factory, yang adalah modal yang tidak mencukupi untuk melakukan kegiatan secara optimal dan mandiri, sarana dan prasarana yang tidak memadai serta ketepatan waktu dalam pengolahan. Rekomendasi yang diberikan kepada berbagai pihak antara lain, bagi sekolah perlu adanya kebijakan tentang pentingnya kegiatan wirausaha untuk meningkatkan mutu pendidikan dan meningkatkan keterampilan siswa dalam menyambut peluang kerja. Bagi kalangan akademisi untuk menambah pengetahuan tentang manajemen kewirausahaan, khususnya bagi siswa dan guru.