Studi Preloading Dengan Kolom Pasir Sebagai Drainase Tanah Lunak (Studi Kasus Tanah Bojonegoro)

Abstract

Tanah di daerah Bojonegoro sebagian besar merupakan tanah berbutir halus atau yang sering di sebut dengan tanah lempung (tanah kohesif), yaitu merupakan tanah yang mempunyai koefisien permeabilitas (k) yang kecil dibandingkan tanah non kohesif (pasir dan kerikil). Tanah lunak berasal dari pelapukan kerak bumi yang sebagian besar tersusun oleh Silika dan Alumunium Oktahendra, Tanah lempung akan menjadi gumpalan-gumpalan yang sangat keras pada saat musim kemarau dan akan menjadi sangat liat,basah, dan lengket pada saat musim penghujan tiba. Metode untuk menanggulangi penurunan yang besar dan waktu penurunan yang lama adalah dengan menggunakan sistem Preloading. Preloading atau pemberian beban di awal di lakukan dengan cara memberikan beban yaitu berupa timbunan sehingga menyebabkan tanah lempung akan termampatkan sebelum konstruksi di dirikan. Dilakukannya sebuah penelitian ini bertujuan untuk mempercepat proses penurunan yang akan terjadi pada tanah lunak bila diberi drainase vertikal kolom pasir. Penurunan akan cepat terjadi apabila dipasang suatu sistem drainase vertikal untuk memperpendek jarak yang ditempuh air terdisipasi. Tanah lempung (clay) dengan kolom pasir setelah pemberian beban seberat 25 kg terjadi pemampatan dengan penurunan 72 ml selama 21 hari. Dari kadar air optimum atau OMC (optimum moisture content) yang didapatkan dari uji pemadatan tanah (proctor standart) diperoleh dengan penambahan air sebanyak 100 ml (5%) sehingga di dapatkan hasil sebanyak 35,98 %. Pada saat dilakukannya pemadatan tanah dalam uji pemodelan drainase vertikal sebelum pengujian di peroleh nilai sebesar 81,31% pada saat dilakukan penelitian penurunan kadar air tanah setelah pengujian diperoleh hasil sebesar 77,38 %, sehingga rata rata penurunan kadar air sebelum dan sesudah didapatkan hasil sebesar 3,93%.