Pemanfaatan Koreksi Bias Data Hujan Satelit pada Perhitungan Kebutuhan Air Irigasi (Studi Kasus Daerah Irigasi Pandanduri Suwangi)

Authors

  • Darujati Gading Prakoso Universitas Mataram, Indonesia
  • Heri Sulistiyono Universitas Mataram, Indonesia
  • Ery Setiawan Universitas Mataram, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.31004/jptam.v7i2.9107

Keywords:

Hujan, Pemodelan, DI Pandanduri Suwangi, Kebutuhan Air Irigasi

Abstract

Informasi tentang prakiraan cuaca yang cepat dan tepat menjadi suatu hal yang penting. Layanan informasi iklim seperti prakiraan curah hujan dengan rentan prakiraan beberapa bulan kedepan, atau dikenal sebagai prediksi musim, menjadi hal penting bagi pengguna di sektor pertanian, pengairan dan perencanaan pembangunan suatu wilayah. Walaupun prakiraan diperbaharui dan ditingkatkan kualitasnya, baik dari segi komputasi ataupun formulasi matematisnya, akan tetapi bias akan selalu ada, bias harus dikoreksi karena dapat menyebabkan kesalahan yang signifikan. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pemodelan terhadap pengaruh dan tingkat kesalahan menggunakan prakiraan hujan real-time. Tahap awal dari penelitian ini adalah melakukan pengujian statistik (uji outliers, uji ketidakadaan trend, uji stasioner dan uji presistensi) terhadap hujan realisasi di pulau Lombok. Berdasarkan hasil pengujian statistik data hujan bulanan adalah data hujan yang handal dan dapat dilanjutkan pada analisis hidrologi lanjutan. Berikutnya adalah membuat pemodelan dengan menggabungkan data hujan realisasi dan data satelit menggunankan metode regresi berganda dengan tingkat korelasi yang cukup tinggi yaitu 0.99 (sangat tinggi) dan tingkat kesalahan beravariasi yaitu 140-49 (sedang-sangat kecil). Terakhir, penelitian ini adalah menghitung kebutuhan air irigasi di daerah irigasi (DI) Pandanduri (3012 ha) dan Suwangi (3113 ha) selama periode Oktober 2021-Desember 2022. Kebutuhan air maksimum pada daerah irigasi Pandanduri – Suwangi terjadi pada pada periode Maret awal 2022 masing-masing dengan 5761,1 lt/dt dan 6615,9 lt/dt. Periode November akhir 2021 dan November awal 2022 kebutuhan air pada masing-masing DI adalah 0 lt/dt, hal ini diakibatkan oleh kebutuhan air sudah terpenuhi oleh hujan. Untuk panen (Padi-Padi-Palawija) musim tanam I-III berturut-turut adalah pertengahan Februari 2022, pertengahan Juni 2022 dan September akhir 2022.

References

Asdak, C. (2023). Hidrologi dan pengelolaan daerah aliran sungai. UGM PRESS.

Gustari, I., Hadi, T. W., Hadi, S., & Renggono, F. (2012). Akurasi prediksi curah hujan harian operasional di Jabodetabek: Perbandingan dengan model WRF. Jurnal Meteorologi Dan Geofisika, 13(2).

Mamenun, M., Pawitan, H., & Sopaheluwakan, A. (2014). Validasi dan koreksi data satelit trmm pada tiga pola hujan di indonesia. Jurnal Meteorologi Dan Geofisika, 15(1).

Mulsandi, A., Mamenun, M., Fitriano, L., & Hidayat, R. (2019). Perbaikan Estimasi Curah Hujan Berbasis Data Satelit Dengan Memperhitungkan Faktor Pertumbuhan Awan. Jurnal Sains & Teknologi Modifikasi Cuaca, 20(2), 67–78.

Rahmani, R. N. (2015). Transformasi hujan harian ke hujan jam-jaman menggunakan metode mononobe dan pengalihragaman hujan aliran (studi kasus di DAS Tirtomoyo).

Ratri, D. N., Whan, K., & Schmeits, M. (2019). A comparative verification of raw and bias-corrected ECMWF seasonal ensemble precipitation reforecasts in Java (Indonesia). Journal of Applied Meteorology and Climatology, 58(8), 1709–1723.

Soewarno, S. (1995). Hidrologi: Aplikasi Metode Statistik untuk Analisis Data. Bandung: Nova.

Triatmodjo, B., & Terapan, H. (2008). Beta Offset. Yogyakarta.

Downloads

Published

20-08-2023

How to Cite

Prakoso, D. G. ., Sulistiyono, H., & Setiawan, E. (2023). Pemanfaatan Koreksi Bias Data Hujan Satelit pada Perhitungan Kebutuhan Air Irigasi (Studi Kasus Daerah Irigasi Pandanduri Suwangi). Jurnal Pendidikan Tambusai, 7(2), 17297–17313. https://doi.org/10.31004/jptam.v7i2.9107

Issue

Section

Articles of Research

Citation Check