Hubungan Sanitasi Lingkungan dengan Kejadian Diare pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Sarimatondang Kabupaten Siamlungun

Authors

  • Muharti Sanjaya Universitas Efarina, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.31004/jptam.v4i3.5763

Keywords:

Kejadian Diare, Balita, Sanitasi Lingkungan

Abstract

Penyakit diare masih merupakan masalah kesehatan dan penyebab kematian pada balita Sanitasi lingkungan yang kurang mendukung dapat menyebabkan tingginya angka kejadian diare Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara sanitasi lingkungan dengan kejadian diare pada balita di wilayah kerja puskesmas Sarimatondang Kabupaten Simalungun. Metode penelitian ini menggunakan rancangan Observasional dengan pendekatan Cross Sectonal Subjek penelitian ini adalah ibu rumah tangga yang mempunyai balita dan pernah menderita penyakit diare pada periode Juni - Desember 2009 dengan populasi 328 orang. Pemilihan sampel dengan simple random sampling menghasilkan sampel sebanyak 60 orang. Uji statistic menggunakan Chi Sguare dengan bantuan software komputer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara sumber air minum (p=0,001), kepemilikan jamban (p-0,018), jenis lantai rumah (p=0,036) dengan kejadian diare pada balita dan tidak ada hubungan antara kualitas fisik air bersih (p=0,307) dengan kejadian diare pada balita.

References

Amiruddin R. 2007. Current Issue Kematian Anak karena Penyakit Diare (Skripsi). Universitas Hasanuddin Makasar, Diakses: 23 Mei 2009, http://ridwanamiruddin. wordpress, com/2007/ 10/17/current-issue-matignanak-karena-penyakit-diare/,

Budiarto 5. 2001. Biostatistik untuk Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat, Jakarta: EGC.

Depkes RI. 2000. Buku Pedoman Pelaksanaan Program P2 Diare. Jakarta: Depkes RI.

. 2005. Buku Pedoman Pelaksanaan Program P2 Diare. Jakarta: Depkes RI.

Dinas Kesehatan Jawa Tengah. 2007. Profil Kesehatan Jawa Tengah. Sarimatondang Kabupaten Simalungun.

Dinas Kesehatan Kabupaten. 2007. Profil Kesehatan Kabupaten. Sarimatondang Kabupaten Simalungun.

Entjang I. 2000. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Citra Aditya Bakti.

Ihsan F. 2003. Dasar-Dasar Kependidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Irianto J. 1994. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kejadian Diare Pada Anak Balita. Buletin Penelitian Kesehatan. Vol. 24 No. 2 & 3. 1996: 77-96.

Juariah S. 2000. Hubungan Sanitasi Lingkungan dengan Kejadian Diare pada Anak Balita di Kelurahan Bandarharjo Kecamatan Semarang Utara Kota Semarang. (Skripsi) Universitas Diponegoro. Diakses: 18 Mei 2009. htt » ://wvww.fkm.undi ».ac.id/data/index. eh ?action—4&idx—1317..

Machfoedz I. 2007. Metodologi Penelitian Bidang Kesehatan, Keperawatan, dan Kebidanan. Yogyakarta: Fitramaya.

Muhidin SA dan Abdurahman M. 2007. Analisis Kolerasi, Regresi, dan Jalur Dalam Penelitian. Bandung CV. Pustaka Setia.

Murti, B. 2006. Desain dan Ukuran Sampel untuk Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Jogjakarta: Gajah Mada University press.

Notoatmodjo S. 2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat Prinsip-prinsip Dasar. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Pitono. AJ, dkk. 2008. Penatalaksanaan Diare di Rumah pada Balita . Berita Kedokteran Masyarakat .NVol.22.No.1.Maret 2006:7-14.

Puskesmas Sarimatondang Kabupaten Simalungun. 2008. Data Kasus Baru Penyakit Diare Kurang Dari Lima Tahun Puskesmas Sarimatondang

Kabupaten Simalungun Sarimatondang Kabupaten Simalungun. Sarimatondang Kabupaten Simalungun.

Rahadi E B. 2008. Hubungan Sanitasl Rumah dengan Kejadian Diare di Desa Peganjaran Kecamatan Bae Kabupaten Kudus Tahun 2005. (KTI) UMS. Diakses: 18 Mei 2009. http”//etd.libraa .ums.ac.id/: dl. bh ?mod-browse&o -read&id-t tum .di1-2007-ek sbausra-9071.

Ratnawati D, Trisno A W, Solikhah. 2009. Faktor Risiko Kejadian Akut pada

Balita di Kabupaten Kulonprogo. Diakses: 18 Mei 2009. htt.:/Mwww.ka sanla : i.com/h/0000153644.htm.

Sander MA. 2005. Hubungan Faktor Sosio Budaya dengan Kejadian Diare di Desa Candinegoro Kecamatan Wonoayu Sidoarjo. Medika. Vol. 2. No.2.

Juli-Desember 2005:163-171 Slamet JS. 2002. Kesehatan Lingkungan. Yogyakarta : Gajah Mada University Press.

Suraatmaja S. 2007. Kapita Selekta Gastyoentrglogi. Jakarta: CV. Sagung Seto. Koktan perak

Sutomo :. 1187. - upply and Diarrheal Disease in Rural Areas of Indonesia. 'uleti “enelitian Kesehatan. Vol. 15 No. 2. 1987: 9 — 14.

Timmreck CT. 2004. Epidemiologi suatu Pengantar. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.

Wibowo T, Soenarto S & Pramono D. 2004. Faktor-faktor Resiko Kejadian Diare Berdarah pada Balita di Kabupaten Sleman. Berita Kedokteran Masyarakat. Vol. 20. No.1. Maret 2004: 41-48.

Widjaja MC. 2002. Mengatasi Diare dan Keracunan pada Balita. Jakarta: Kawan Pustaka.

Widoyono. 2008. Penyakit Tropis Epidemiologi, Penularan, Pencegahan dan Pemberantasannya. Surabaya: Erlangga.

Zein T M. 2001. Faktor yang berhubungan dengan Pengetahuan Ibu dalam Penanggulangan Dini Diare pada Balita di Kecamatan Baiturrahman Tahun 2000. Jurnal Kesehatan. Vol. 1. No. 1. Agustus 2001: 11-17.

Zubir, Juffrie M, Wibowo T. 2006. Faktor-faktor Resiko Kejadian Diare Akut pada Anak 0-35 Bulan (BATITA) di Kabupaten Bantul. Sains Kesehatan. Vol 19. No 3. Juli 2006. ISSN 1411-6197 : 319-332.

Downloads

Published

03-12-2020

How to Cite

Sanjaya, M. . (2020). Hubungan Sanitasi Lingkungan dengan Kejadian Diare pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Sarimatondang Kabupaten Siamlungun . Jurnal Pendidikan Tambusai, 4(3), 3667–3671. https://doi.org/10.31004/jptam.v4i3.5763

Issue

Section

Articles of Research

Citation Check